Ketika
ada anak yang mencari perhatian di luar rumah, uring-uringan, tidak
tenang, mudah emosional, ketika anak tidak mampu membahasakan dengan
kata-kata apa yang ada dihati mereka tentang apa yang mereka rasakan,
ketika anak merasa diabaikan, itu membuat hati mereka labil dalam sikap
mereka. Pertanyaannya “Ada apakah dengan anak tersebut?” ~Ini akan saya
bahas dengan curhatnya saya dibawah ini, Yuu Mariii :D ~
Ketika
ada siswi kelas 2 yang tiba-tiba menangis kencang diluar, saya langsung
memeluknya, mengusap-usap punggung dan bertanya “Ada yang bisa
dibantu?” dan yang membuat saya kaget, tangisannya yang kencang tersebut
langsung berhenti dan kemudian dia tersenyum. Ketika saya bertanya,
tadi ketika nangis kencang trus pas dipeluk kok langsung berhenti
nangisnya? Anak tersebut menjawab “karena tadi pas dipeluk, hati aku
menjadi tenang” (Dan penyebab dia nangis bombay karena kena pukulan sapu
ketika berebut sapu dengan temannya)
Begitu juga saya
dulu waktu masih sekolah dan usia saya menuju sweetseventeen ketika
masa-masa pencarian jati diri :D, saya merasa sendirian dan tidak ada
yang bisa mengerti isi hati saya. Lalu atas izin Allah SWT saya sempat
ikut pelatihan jenazah bersama tutornya dari Ibu-ibu pengajian Percikan
Iman, saya sholat berjamaah bersama 2 orang Ibu di Bandung. Setelah
sholat asar berjamaah, saya curhat sebentar dengan beliau untuk
mengeluarkan unek-unek dikepala dan setelah itu saya pamit pulang karena
sudah sore. Setelah saya mencium tangan beliau, tiba-tiba beliau
memeluk saya dengan hangat dan mengusap punggung saya. Entah kenapa
“beban yang seperti batu besar dipundak” ketika saya dipeluk, “batu
beban”(persepsi saya tentang hidup) tersebut berasa hancur seketika.
Ketika saya dipeluk hati saya menjadi tenang dan seolah Allah SWT
berkata kepada saya bahwa, “saya tidak sendiri, ada Allah yang Maha
besar, ada Allah SWT Yang Maha Menguasai Langit & Bumi, Tidak akan
terjadi apapun didunia ini tanpa izin dari Allah SWT, semua sudah ada
yang ngatur… Allah SWT Maha Baik…” sejak saat itu saya menjadi lebih
tenang & enjoy ketika menjalani hari-hari saya. (Ini sedikit cerita
tentang dahsyatnya efek pelukan yang pernah saya rasakan dulu ketika
galau :D)
Kembali ke cerita tentang Anak pra balig itu
memang belum stabil dari sisi mengontrol emosi dan sikap mereka sehingga
perlu pendampingan penuh dari orang tua maupun orang dewasa yang ada
didekatnya agar ketika mereka sudah baligh tidak menjadi remaja ‘galau’.
Pun saya sempat mengamati anak yang lahir &
besar di Amerika dengan anak yang sejak SD kelas 1 dipesantrenkan di
Indonesia dan jauh dari orangtua. Ada perbedaan sikap mereka. Yang dari
Amerika lebih ramah, selalu santun, selalu bersyukur, selalu mengucapkan
terima kasih dan suka sigap melihat lingkungan sekitar jika ada yang
perlu dibantu, dia memiliki empati tinggi. Sedangkan yang pindahan dari
persantren ternyata cukup “keras” apa-apa protes melulu tidak mau ini
dan itu. Saya mengamati memang anak itu dimana-manaya belajar dari
meniru.
Siswa yang dari Amerika itu ternyata
memang ortunya begitu so sweet. Sempat kami ada agenda mabit di kampung
talun lalu sore hari Ibunya yang pindahan dari Amrik itu sms saya
“Tolong sampaikan pada R & F bahwa saya rindu mereka & I Very
love them so much” Saya cukup kaget, beliau adalah satu2nya ortu yang
nitip pesan ke anaknya padahal baru berpisah tadi pagi dan besok sore
sudah bisa bertemu kembali karena acaranya hanya 1 hari 1 malam.
Lalu
ketika bertemu, Ibunya memeluk F lama sekali sambil diusap-usap
punggungnya setelah sebelumnya di sun pipi kiri, kanan &jidatnya
Lalu saya komentar waduh bu seperti tidak bertemu sebulan. Beliau bilang
“Ya memang harus begini, ini sudah kebiasaan …” Woow… buat saya ini
luarbiasa… pantesan anaknya begitu tenang karena selalu dipeluk setiap
hari dan di Jepang pun sampai ada sewa pelukan saking mereka butuh
pelukan untukmenenangkan hati mereka tapi keluarganya pada sibuk.
Sedangkan
yang dari pesantren tampak “gersang” ya wajar karena bisa jadi tutor
disana terbatas sedangkan muridnya bejibun jadi dari aspek naluri kasih
sayang tidak terpenuhi. Tapi sekarang Alhamdullillah yang pindahan dari
pesantren sudah lebih so sweet karena sudah stay dengan keluarganya
kembali, ketika ada adik kelasnya yang makan siangnya tumpah dia serta
merta memberikan makan siangnya pada adik kelasnya tersebut, empatinya
sudah nampak.
Setelah mengamati beberapa anak &
peristiwa yang pernah saya alami maka ada 3 moment yang bisa dilakukan
orang tua kepada anak, sesibuk apapun ortunya anak tetap memiliki hak
untuk mendapat pemenuhan Kasih sayang agar sang anak tidak mencari kasih
sayang dari luar rumah seperti fenomena remaja yang pacaran bisa jadi
memang kurang kasih sayang & perhatian dari para ortu mereka.
Moment
1 : ketika melepas anak pergi sekolah, para orang tua bisa mencium
kedua pipi sang anak, memeluk hangat + mengusap-usap punggung dan
mendoakan agar disekolah sang anak belajar tertib dan juga mengungkapkan
harapan ortu ketika sang anak sekolah. Sehingga tumbuh mindset di dalam
diri anak bahwa dia kesekolah agar mendapat ilmu dan harinya menjadi
berkah karena menuntut ilmu dan dikaitkan dengan hadits bahwa Allah akan
mudahkan jalan ke surga kepada orang-orang yang menuntut ilmu dengan
serius. Sehingga yang ada dibenaknya adalah sekolah untuk mendapat ilmu
bukan sekedar kesempatan bermain-main dengan teman-temannya disekolah.
Moment
2 : ketika anak tiba dari sekolah, jangan langsung bertanya hal-hal
lain seperti sudah sholat belum? Dll. Tapi ketika anak datang selalu
mencium kedua pipinya + memeluknya hangat + mengusap-usap punggungnya
+memberi pujian, Seperti “Wah anak sholeh jagoan Ummi sudah tiba
dirumah” agar timbul rasa kebanggaannya setelah menuntut ilmu.
Moment
3 : sebelum anak tidur, ketika anak menjelang tidur dikamar mereka,
para orang tua mencium kedua pipi sang anak + memeluk hangat +mendoakan +
mengajak dialog 2 arah plus ortu mengungkapkan harapannya kepada sang
anak.
Dengan menjadikan 3 moment tersebut sebagai habit
pelukan untuk anak, diharapkan anak menjadi lebih tenang, anak menjadi
lebih bisa mengendalikan diri ketika marah tidak berlebihan begitu juga
ketika sedih tidakmenangis berlebihan, ketika anak dipeluk terbukti
menjadi merasa lebih dipedulikan, lebih disayang dan sang anak tidak
merasa diabaikan meskipun ortu full aktivitas diluar
Ada
cerita dari teman yang sempat ngajar di sekolah taraf internasional di
Bandung, ada siswi yang juara kelas berturut-turut, pas di tanya kok dia
semangat belajar, dia bilang "Because I love my parent so I wanna give
the best for my parent" dan ternyata memang Ibunya sangat perhatian
padanya meskipun Ibunya bekerja sebagai direktur Bank swasta di bandung,
Ibunya selalu memasak sarapan untuknya, setelah anaknya pulang sekolah
beliau suka menelpon guru dan bertanya "Tadi anak saya dikelas kira2
bisa faham ga ya? jika anak saya belum faham apa yang bisa saya bantu
dirumah agar dia bisa faham" Begitu sangat perhatian pada anak, makanya
wajar jika anaknya pun begitu sangat senang belajar & sayang pada
ortunya karena mendapat perhatian penuh dari ortunya.
Sekian
curhat saya, sebelumnya tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para
orang tua dan tanpa maksud menggurui, hanya sekedar berbagi. Semoga
bermanfaat ^^
Sabtu, 08 November 2014
Rabu, 30 April 2014
Krisi Multidimensi, Mau Sampai Kapan?
Suatu pohon akan tetap bisa tumbuh berkembang dengan baik, jika
memiliki tunas yang baik. Begitu juga dengan sebuah bangsa akan tetap
hidup dan berkembang dengan baik jika ada tunas bangsa. Salah satunya
adalah generasi penerus yang sehat, cerdas, empati, dan sifat positif
lain.
Bila dikaitkan dengan dunia kampus, mahasiswa merupakan asset yang luar biasa untuk membangun bangsa. Apalagi bila dikaitkan dengan Tridarma Perguruan Tinggi, yakin pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sudah selayaknya mahasiswa ikut terlibat memikirkan masalah bangsa yang dimulai dengan masyarakat di sekitarnya.
Tapi apakah yang terjadi dengan mahasiswa saat ini? Sudahkah mahasiswa di zaman kapitalis ini mau meluangkan waktunya untuk ikut serta memikirkan solusi untuk permasalahan bangsa yang begitu kompleks? Dan juga bagaimana dengan peran kampus sebagai operator utama dalam melahirkan asset bangsa?
Karena sesungguhnya banyak pekerjaan rumah yang menanti generasi muda nanti. Misalnya realitas penumpukan sampah yang diakibatkan salah kelola sampah sejak awal.
Ada satu kota yang memiliki slogan baru sebagai “Kota Lautan Sampah”. Permasalahannya begitu kompleks, sampai-sampai terjadi longsor sampah di sana. Longsor sampah itu merupakan fakta satu-satunya di dunia. Karena lazimnya longsor adalah longsor tanah, bukan longsor sampah merenggut nyawa manusia.
‘Bencana sampah’ tersebut tentunya terjadi karena adanya kesalahan dalam pengelolaan barang buagan tersebut.
Dalam hal ini, mahasiswa, sebagai kaum intelektual dan penerus bangsa, sudah sepatutnya belajar dari pengalaman tersebut. Perlu memikirkan bagaimana pengelolaannya yang efisien sehingga ‘’Kemudian jika kita melirik sejenak masalah ekonomi bangsa ini, ternyata bangsa ‘bencana’ serupa tidak terulang.
Penguasaan Modal
Kemudian, jika kita melirik ke permasalahan ekonomi, ternyata bangsa ini masih sakit dari sisi ekonomi, tepatnya mengalami krisis ekonomi yang semakin tak terpulihkan karena semua kekayaan negara dikuasai oleh segelintir elit politik dan modal.
Penguasa modal internasional telah menekan elit pemerintahan supaya memperoleh kemudahan-kemudahan akses dan penguasaan sumber-sumber kehidupan rakyat, aset negara (perusahaan-perusahaan milik negara), keringanan pajak, dan lain-lain.
Perekonomian nasional telah bertekuk lutut pada system kapitalis global. Seperti telah disahkannya beberapa perundang-undangan yang memberi akses seluas-luasnya bagi kepentingan modal dalam dan luar negeri atas berbagai sumber kehidupan rakyat, sebagaimana tertuang dalam UU Perkebunan, UU Sumberdaya Air, dan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-undang (Perpu) No I/2004 tentang perubahan Undang- Undang No 41/1999 tentang Kehutanan, dan lain-lain.
Untuk yang terakhir, isinya menambah ketentuan baru pada UU 41/1999, yaitu Pasal 83 (a) dan pasal 83 (b). Pasal 83 (a) berbunyi, ‘Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimasksud,’
Seperti dikutip dari walhi.or.id, itu sangat ironis. Mengingat sebelum Perpu dikeluarkan, pemerintah menyerukan untuk memberi kesempatan kepada hutan untuk bernafas, sehingga Perpu ini menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang rasional dan tidak memiliki komitmen menghadapi kondisi kritis kehutanan Indonesia yang di ambang kehancuran.
Sebagaimana jamak diketahui, Setiap tahunnya hutan Indonesia mengalami deforestasi sebesar 3,8 juta hectare yang mengakibatkan kerugian pemerintah sebesar kurang lebih Rp30 triliun per tahun.
Pengeluaran Perpu tersebut merupakan cerminan dari tidak kuasanya pemerintah menahan tekanan dari investor dan pemerintah asing yang menginginkan pelolosan praktik pertambangan di kawasan hutan lindung.
Privatisasi kekayaan alam hanya diperuntukkan semata-mata tujuan komersial. Yang pada akhirnya, berbagai bencana lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, kebakaran hutan dan lahan, banjir, kekeringan, dan krisis air telah menjadi bencana yang sudah menjadi makanan keseharian rakyat dari tahun ke tahun.
Coba tengok, menurut catatan Bakornas sejak tahun 1998 sampai pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan korban sekitar 2000 orang. Dengan 85% dari bencana tersebut, merupakan bencana banjir dan longsor. Hal ini menunjukkan bahwa bencana terbesar yang terjadi justru bencana yang bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan resikonya.
Lalu di manakah peran konkrit pemerintah? Bukankah dalam buku kewarganegaraan sudah jelas bahwa pemerintahlah yang seharusnya menangani urusan rakyat?
Nah, yang dipaparkan sebelumnya hanya sedikit kenyataan pahit yang harus ditelan secara suka rela. Jika bangsa ini tidak segera merubah sistem yang sudah terbukti hanya menambah beban hidup rakyat, maka pembusukan bangsa bukanlah sebuah utopis.
Karenanya, generasi muda, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, harus belajar membenahi diri, agar nantinya bisa memperbaiki bangsa ini. Generasi muda jangan justru ikut terseret pada gelombang hedonisme yang memiliki pandangan, kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Sebagai ilustrasi terakhir tentang perjalanan sebuah kapal laut yang memuat dua penumpang, yaitu penumpang kelas eksekutif ditingkat atas dan penumpang kelas ekonomi di lantai dasar.
Kebutuhan penumpang tersebut adalah air, tapi air tersebut hanya ada ditingkat atas, otomatis penumpang yang ada dibawah harus mengambil air ke lantai I. Akan tetapi jika penumpang tingkat bawah sudah tidak mau bersusah payah sedikit untuk mengambil air di tingkat I, mereka membuat lubang saluran air dari dinding kapal. Sehingga otomatis lama kelamaan kapal akan tenggelam, Itu pun jika penumpang kelas atas membiarkan penumpang kelas bawah melubangi dinding kapal. Sehingga yang akan tenggelam bukan hanya orang yang melubangi kapal saja, tetapi seluruh penghuni kapal akan tenggelam!
Begitu juga dengan bangsa ini. Jika mereka yang memiliki kendali untuk mengendalikan dengan tidak menggunakan fungsinya dengan baik untuk menjaga, maka yang tenggelam bukanlah satu, dua pulau tapi seluruh bangsa ini, akan tenggelam dalam krisis multidimensi yang tidak berkesudahan.
Tim Rostrum
Universitas Komputer Indonesia
--- Dulu, tulisan ini sempat dipublish di Koran Media Indonesia di rubrik RosTrum hari selasa, 30 Oktober 2007 halaman 26, Ini tulisan lama saya, kenang-kenangan :D
Bila dikaitkan dengan dunia kampus, mahasiswa merupakan asset yang luar biasa untuk membangun bangsa. Apalagi bila dikaitkan dengan Tridarma Perguruan Tinggi, yakin pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sudah selayaknya mahasiswa ikut terlibat memikirkan masalah bangsa yang dimulai dengan masyarakat di sekitarnya.
Tapi apakah yang terjadi dengan mahasiswa saat ini? Sudahkah mahasiswa di zaman kapitalis ini mau meluangkan waktunya untuk ikut serta memikirkan solusi untuk permasalahan bangsa yang begitu kompleks? Dan juga bagaimana dengan peran kampus sebagai operator utama dalam melahirkan asset bangsa?
Karena sesungguhnya banyak pekerjaan rumah yang menanti generasi muda nanti. Misalnya realitas penumpukan sampah yang diakibatkan salah kelola sampah sejak awal.
Ada satu kota yang memiliki slogan baru sebagai “Kota Lautan Sampah”. Permasalahannya begitu kompleks, sampai-sampai terjadi longsor sampah di sana. Longsor sampah itu merupakan fakta satu-satunya di dunia. Karena lazimnya longsor adalah longsor tanah, bukan longsor sampah merenggut nyawa manusia.
‘Bencana sampah’ tersebut tentunya terjadi karena adanya kesalahan dalam pengelolaan barang buagan tersebut.
Dalam hal ini, mahasiswa, sebagai kaum intelektual dan penerus bangsa, sudah sepatutnya belajar dari pengalaman tersebut. Perlu memikirkan bagaimana pengelolaannya yang efisien sehingga ‘’Kemudian jika kita melirik sejenak masalah ekonomi bangsa ini, ternyata bangsa ‘bencana’ serupa tidak terulang.
Penguasaan Modal
Kemudian, jika kita melirik ke permasalahan ekonomi, ternyata bangsa ini masih sakit dari sisi ekonomi, tepatnya mengalami krisis ekonomi yang semakin tak terpulihkan karena semua kekayaan negara dikuasai oleh segelintir elit politik dan modal.
Penguasa modal internasional telah menekan elit pemerintahan supaya memperoleh kemudahan-kemudahan akses dan penguasaan sumber-sumber kehidupan rakyat, aset negara (perusahaan-perusahaan milik negara), keringanan pajak, dan lain-lain.
Perekonomian nasional telah bertekuk lutut pada system kapitalis global. Seperti telah disahkannya beberapa perundang-undangan yang memberi akses seluas-luasnya bagi kepentingan modal dalam dan luar negeri atas berbagai sumber kehidupan rakyat, sebagaimana tertuang dalam UU Perkebunan, UU Sumberdaya Air, dan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-undang (Perpu) No I/2004 tentang perubahan Undang- Undang No 41/1999 tentang Kehutanan, dan lain-lain.
Untuk yang terakhir, isinya menambah ketentuan baru pada UU 41/1999, yaitu Pasal 83 (a) dan pasal 83 (b). Pasal 83 (a) berbunyi, ‘Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimasksud,’
Seperti dikutip dari walhi.or.id, itu sangat ironis. Mengingat sebelum Perpu dikeluarkan, pemerintah menyerukan untuk memberi kesempatan kepada hutan untuk bernafas, sehingga Perpu ini menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang rasional dan tidak memiliki komitmen menghadapi kondisi kritis kehutanan Indonesia yang di ambang kehancuran.
Sebagaimana jamak diketahui, Setiap tahunnya hutan Indonesia mengalami deforestasi sebesar 3,8 juta hectare yang mengakibatkan kerugian pemerintah sebesar kurang lebih Rp30 triliun per tahun.
Pengeluaran Perpu tersebut merupakan cerminan dari tidak kuasanya pemerintah menahan tekanan dari investor dan pemerintah asing yang menginginkan pelolosan praktik pertambangan di kawasan hutan lindung.
Privatisasi kekayaan alam hanya diperuntukkan semata-mata tujuan komersial. Yang pada akhirnya, berbagai bencana lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, kebakaran hutan dan lahan, banjir, kekeringan, dan krisis air telah menjadi bencana yang sudah menjadi makanan keseharian rakyat dari tahun ke tahun.
Coba tengok, menurut catatan Bakornas sejak tahun 1998 sampai pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan korban sekitar 2000 orang. Dengan 85% dari bencana tersebut, merupakan bencana banjir dan longsor. Hal ini menunjukkan bahwa bencana terbesar yang terjadi justru bencana yang bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan resikonya.
Lalu di manakah peran konkrit pemerintah? Bukankah dalam buku kewarganegaraan sudah jelas bahwa pemerintahlah yang seharusnya menangani urusan rakyat?
Nah, yang dipaparkan sebelumnya hanya sedikit kenyataan pahit yang harus ditelan secara suka rela. Jika bangsa ini tidak segera merubah sistem yang sudah terbukti hanya menambah beban hidup rakyat, maka pembusukan bangsa bukanlah sebuah utopis.
Karenanya, generasi muda, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, harus belajar membenahi diri, agar nantinya bisa memperbaiki bangsa ini. Generasi muda jangan justru ikut terseret pada gelombang hedonisme yang memiliki pandangan, kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Sebagai ilustrasi terakhir tentang perjalanan sebuah kapal laut yang memuat dua penumpang, yaitu penumpang kelas eksekutif ditingkat atas dan penumpang kelas ekonomi di lantai dasar.
Kebutuhan penumpang tersebut adalah air, tapi air tersebut hanya ada ditingkat atas, otomatis penumpang yang ada dibawah harus mengambil air ke lantai I. Akan tetapi jika penumpang tingkat bawah sudah tidak mau bersusah payah sedikit untuk mengambil air di tingkat I, mereka membuat lubang saluran air dari dinding kapal. Sehingga otomatis lama kelamaan kapal akan tenggelam, Itu pun jika penumpang kelas atas membiarkan penumpang kelas bawah melubangi dinding kapal. Sehingga yang akan tenggelam bukan hanya orang yang melubangi kapal saja, tetapi seluruh penghuni kapal akan tenggelam!
Begitu juga dengan bangsa ini. Jika mereka yang memiliki kendali untuk mengendalikan dengan tidak menggunakan fungsinya dengan baik untuk menjaga, maka yang tenggelam bukanlah satu, dua pulau tapi seluruh bangsa ini, akan tenggelam dalam krisis multidimensi yang tidak berkesudahan.
Tim Rostrum
Universitas Komputer Indonesia
--- Dulu, tulisan ini sempat dipublish di Koran Media Indonesia di rubrik RosTrum hari selasa, 30 Oktober 2007 halaman 26, Ini tulisan lama saya, kenang-kenangan :D
Knowlegde is Power but Character is More…
Perhiasan seseorang ditengah masyarakatnya
Adalah keluhuran akalnya, meski sedikit kekayaannya
Dan keburukannya di tengah masyarakat adalah kekerdilan akalnya,
Meski tinggi nasab keturunannya.
Sebaik-baik pemberian Allah kepada seseorang adalah akalnya
Tak ada sesuatu pun yang setara dengannya.
Jika Dia telah memberi kesempurnaan akal bagi seseorang,
maka sempurna pula akhlak perbuatannya.
(Al-Mawardi, Adabud Dunya Wad-Diin. Hlm. 20, cet. Ke-4)
Siapapun yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, apakah jalan itu panjang atau pendek, apakah pengetahuan itu besar atau kecil, Allah Yang Mahakuasa akan membuat orang itu berjalan di atas jalan surga dan para malaikat akan menghamparkan sayap-sayap mereka dihadapannya. Semua malaikat yang ada di langit maupun di bumi dan semua ikan di dalam air akan berdoa memohon keampunan baginya. Tingginya kedudukan seorang pencari ilmu dapat dibandingkan dengan mujahid yang saleh, seperti bulan purnama di antara bintang-bintang. Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi karena para Nabi & Rosul mewariskan kekayaan ilmu.
Genki o dase yo, totemo tanoshikatta des ^_^
Ketika Akal Menyinari Proses Keimanan
Dalam buku Jeffery Lang yang berjudul “Aku Bertanya, maka Aku
Beriman” ada sebuah deskripsi tentang fenomena proses keimanan yang luar
biasa. Setelah mengkaji Islam, Jeffry Lang akhirnya memutuskan untuk
menjadi mu’alaf. Beliau adalah seorang Profesor matematika di
Universitas Harvard, beliau meneliti isi Al-qur’an secara menyeluruh
sebelum menjadi seorang muslim dan kesimpulan yang beliau dapatkan bahwa
yang membuat Al-qur’an adalah yang ahli matematika. Intinya beliau
jatuh hati pada isi al-qur’an yang berimbas pada keputusan beliau untuk
memeluk Islam yaitu menjadi seorang muslim ditengah-tengah masyarakat
yang sekuler. Jeffry Lang masuk Islam melalui proses berpikir yaitu
dengan mengkaji Al-Qur’an.
Begitu juga dengan Ibu Irene Handono, awalnya beliau adalah seorang Biarawati dan kemudian masuk Islam setelah mengkaji Al-qur’an. Ibu Irene Handono memutuskan menjadi seorang muslimah melalui proses berpikir yang disandarkan pada al-Quran.
Lalu bagaimana dengan kita yang sudah dari bayi mendapatkan predikat seorang Muslim? Proses keimanan seperti apakah yang sudah kita tempuh untuk mendapat predikat seorang muslim? Sebagai manusia yang dianugrahi akal, sudah seharusnya proses keimanan yang dijalani adalah melalui proses berpikir berlandaskan pada dalil yang bisa dipertanggungjawab yaitu Al-qur’an dan sunnah, sehingga keimanan yang terbangun pun merupakan keimanan yang kokoh tak tergoyahkan oleh romantisme dan fatamorgana dunia.
Tapi terkadang, manusia itu memang kurang menghargai sesuatu yang didapat dengan mudah. Seperti keimanan kita di Indonesia, begitu mudahnya kita menjadi seorang muslim karena orang tua kita muslim, lingkungan kita muslim dan mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim. Bahkan, Indonesia merupakan jumlah muslim terbesar didunia. Tapi Sudahkah pemikiran dan sikap kita pun sesuai dengan aturan Islam? Sudahkah kita mengkaji tentang Islam secara komprehensif? Sudahkah kita menjadikan Islam sebagai solusi atas permasalahan hidup kita?
Jika proses keimanan kita lahir dari sesuatu yang instan tanpa adanya proses berpikir yang cemerlang, maka ada kemungkian bahwa keimanan yang lahir pun adalah keimanan yang instan, mudah datang dan mudah pergi.
Ketika ada yang bertanya kepada kita, “Kenapa Anda memilih Islam sebagai Agama?” dan kita menjawab “Karena orang tua saya Islam”. Tentu jawaban “Karena orang tua saya Islam” adalah jawaban yang boleh-boleh saja. Tapi alangkah lebih bijak jika kita menjadi Muslim karena merupakan hasil dari proses berpikir secara cemerlang yang berlandaskan dalil shohih, sehingga keimanan kita bukanlah keimanan yang instan tapi semoga saja dengan proses keimanan menggunakan akal sehat dan didasarkan pada dalil yang shahih (Al-Qur’an dan sunnah) mampu mengokohkan keimanan kita dalam kondisi apapun seperti halnya keimanan para sahabat Rasul Saw yang begitu kokoh memperjuangkan Islam karena mereka sudah memahami hakikat dari keimanan.
Komponen Berpikir
Sekarang, mari kita bahas bersama tentang jalan menuju keimanan melalui proses berpikir yang berlandaskan dalil. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang berpikir. Coba perhatikan benda yang ada di dekat Anda, misal Handphone. Katakanlah Handphone Anda seharga satu milyar dolar (sudah semilyar, dolar pula..) Hp yang harganya semilyar dolar itu ternyata pulsanya nol rupiah, pertanyaanya; bisakah hp itu digunakan untuk menelpon atau sms? Pastinya tidak kan? Karena ada salah satu komponennya yang tidak lengkap yaitu pulsa. Atau katakanlah hp tersebut pulsanya sejuta dolar tapi keypednya tidak ada, bisakah hp tersebut digunakan untuk mengetik sms? Pastinya tidak bisa digunakan bukan? Karena komponennya tidak lengkap.
Benda apapun yang ada disekitar kita, entah itu handphone, komputer, mobil, pulpen dan lain sebagainya tidak bisa digunakan dengan baik jika komponenya tidak lengkap.
Sama halnya dengan berpikir, kita tidak akan pernah bisa berpikir dengan baik jika salah satu komponen berpikirnya tidak lengkap. Bisakah Anda melihat warna disekitar Anda tanpa mata? Bisakah Anda mendengar tanpa telinga? Bisakah Anda mencium wanginya parfum tanpa hidung? Bisakah Anda merasakan lezatnya makanan tanpa lidah? Sebagai manusia biasa yang normal pastinya tidak bisa melihat warna tanpa mata, tidak bisa mendengar suara tanpa telinga dan lain lain tanpa panca indera. Inilah komponen berpikir yang pertama yaitu Panca Indra.
Ketika Anda melihat benda berwarna, dan ditanya itu warna apa? Anda pasti bisa menjawabnya dengan baik jika warna suatu benda tersebut jelas, misal warna hijau, biru dan lain sebagainya. Warna tadi merupakan fakta, fakta didunia ini ada dua yaitu fakta berupa benda dan perbuatan. Fakta berupa benda, seperti meja, kursi, rumah dan lain sebagainya (benda dalam arti apapun yang bisa diindera oleh panca indera kita). Sedangkan fakta berupa perbuatan adalah aktifitas yang sedang dilakukan, misalnya Anda sedang membaca, menulis, berlari dan aktifitas lainnya.
Keberadaan Fakta inilah yang akan memicu manusia untuk berpikir dalam menghukumi suatu realitas. Manusia yang memiliki akal sehat tidak bisa terlepas dari aktifitas berpikir, entah itu berpikir secara dangkal maupun berpikir serius. Tergantung dari kondisi psikologis dan kebutuhan manusia tersebut dalam memahami hakikat dari segala sesuatu. Tanpa adanya fakta yang nyata, tentu manusia tidak bisa memikirkannya dengan baik. Seperti halnya pembahasan mahluk ghaib tanpa dilandaskan dalil yang shohih menyebabkan kaum muslimin di Indonesia berimajinasi tingkat tinggi, seperti di film layar lebar saat ini yang cukup marak yaitu film tentang pocong hingga macam-macam film tentang kuntilanak sudah cukup banyak.
Film bertemakan hal-hal yang bernuansa mahluk ghaib ini, jika kita tidak hati-hati mencernanya tentu akan meracuni pemahaman kita yang harusnya kita takut dan taat pada Allah SWT menjadi takut pada kuntilanak atau mak lampir yang tidak jelas keberadaannya karena terkooptasi oleh film bahwa mak lampir bisa membunuh manusia misalnya, padahal dalam Islam bahwa yang memiliki kuasa untuk menghidupkan dan mematikan hanya Allah SWT.
Bahkan yang lebih miris lagi adalah ketika ada orang tua muslim yang menakut nakuti anaknya dengan genderewo atau mahluk ghaib sejenisnya ketika anaknya tidak mau berhenti nangis karena rewel, tentu pola pendidikan anak seperti ini akan menanamkan rasa takut yang salah yaitu takut pada setan bukan lagi takut atau taat pada Sang Khalik yaitu Allah SWT.
Maka, kualifikasi fakta dalam ruang lingkup berpikir adalah fakta yang bisa diindera oleh panca indera manusia dalam bentuk fakta nyata yaitu baik berupa benda maupun fakta berupa perbuatan/ aktifitas. Pembahasan tentang sesuatu yang metafisika dalam perspektif Islam harus dilandaskan pada dalil shahih karena akal manusia memiliki keterbatasan yaitu akal tidak bisa menjangkau sesuatu diluar stok of knowledge manusia. Maka komponen berpikir yang kedua yaitu fakta yang bisa berupa benda atau perbuatan.
Kemudian jika Anda memberikan soal Matematika SMU pada orang gila, bisakah orang gila tersebut menjawabnya dengan benar? Jika orang gilanya benar-benar gila, pastinya orang gila tersebut tidak akan pernah bisa menjawab soal matematika SMU dengan benar, karena otaknya bermasalah. Inilah komponen berpikir yang ketiga yaitu otak yang sehat.
Sekarang saya bertanya “Hai, How are you?” jika Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya, pastinya Anda bisa menjawab dengan mudah minimal Anda menjawab; “I’m fine thanks ..bla bla bla” sekarang bisakah Anda menjawab pertanyaan saya; “Ni hao Ma?” jika Anda belum pernah belajar bahasa Mandarin sama sekali, maka ketika Anda mendengar kata “Ni hao ma?” Anda akan bingung atau bahkan Anda balik bertanya tentang arti “Ni hao ma.”
Kenapa pertanyaan “Hai, How are you?” bisa Anda pahami dengan mudah? Karena bisa jadi Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya sedangkan pertanyaan “Ni hao Ma?” tidak bisa Anda pahami, karena Anda belum pernah belajar bahasa mandarin sama sekali. Bahasa Mandarin menjadi sulit dimengerti karena tidak ada data base atau informasi sebelumnya dalam otak kita.
Berbeda jika Anda sudah pernah belajar bahasa Mandarin sebelumnya dan tahu arti dari pertanyaan “Ni hao Ma?’. Inilah komponen berpikir yang ke-empat yaitu informasi sebelumnya atau dalam bahasa arab biasa disebut dengan istilah matlumat stabiqah
Berdasarkan pemaparan diatas, bisa kita simpulkan 4 komponen berpikir yaitu;
1. Panca Indra
2. Fakta
3. Otak
4. Informasi sebelumnya
Level Berpikir
Ketika 4 komponen diatas kita miliki, maka Insya Allah kita bisa berpikir dengan baik. Semua orang memang berpikir, tapi pertanyaannya adalah berpikir yang bagaimana satu?
Sekarang, mari kita masuk pada pembahasan selanjutnya yaitu tentang tingkatan berpikir. Ada 3 tingkatan atau level berpikir;
1. Berpikir dangkal
2. Berpikir mendalam
3. Berpikir menyeluruh / cemerlang / holistik/ mustanir
Untuk memahami dengan mudah 3 level berpikir diatas, mari kita bahas bersama satu per satu level berpikir.
Pertama, tentang orang yang berpikir dangkal adalah orang yang langsung mengeluarkan kesimpulan berdasarkan sesuatu yang kasat mata tanpa ditelaah lebih lanjut kebenarannya apakah fakta tersebut memang benar atau salah. Untuk lebih memahami proses berpikir dangkal, kita ambil contoh fakta yang sederhana misalnya ada pohon yang memiliki buah berduri. Orang yang berpikir dangkal, ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia langsung ambil kesimpulan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah pohon durian.
Berpikir dangkal muncul sebagai akibat dari kurangnya pengkajian yang mendalam dan menyeluruh terhadap informasi-informasi tentang fakta yang dihadapi. Orang yang berpikir dangkal seringkali merasa puas hanya dengan melihat permukaan atau sifat-sifat lahiriah dari fakta yang terjadi.
Level berpikir yang kedua yaitu berpikir mendalam, Orang yang berpikir mendalam adalah orang yang mampu menghukumi suatu realitas melalui proses berpikir berdasarkan penela’ahan terhadap objek berpikirnya terlebih dahulu, sehingga kesimpulan yang didapat merupakan kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual.
Ambil contoh fakta yang sama misalnya ada pohon memiliki buah berduri. Orang yang berpikir mendalam ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian. Tapi dia terlebih dahulu meneliti pohon tersebut mulai dari struktur daun, batang, rasa buah, biji dll. Sampai akhirnya dia mempunyai data yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah benar-benar pohon durian karena dilihat dari struktur daun, batang, rasa dan lain sebagainya menunjukkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian.
Berpikir mendalam ini biasanya digunakan oleh para ilmuan atau mahasiswa ketika mengerjakan TA (Tugas Akhir) maupun penelitian ilmiah.
Level berpikir yang ketiga yaitu berpikir cemerlang/mustanir. Orang yang berpikir cemerlang adalah orang yang mampu mengaitkan realitas apapun didunia ini dengan hakikat transendental, yaitu dibalik segala sesuatu yang terjadi didunia ini ada yang menciptakan yaitu Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan dari sumber terpercaya yaitu al-Qur’an.
Untuk memahami dengan mudah tentang berpikir cemerlang ini, ambil contoh fakta yang sama yaitu ada pohon memiliki buah berduri, orang yang berpikir cemerlang ketika menemukan fakta tadi, kali pertama dia melakukan proses berpikir mendalam dan ketika dia sudah menemukan jawaban yang bisa dipertanggujawabkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana. Tapi dia mencari tahu hingga kehakikat buah tersebut. Dalam dunia akademis, berpikir cemerlang seharusnya dimiliki oleh mereka yang memiliki gelar Ph.D atau Doctor of Philosophy, karena kerjaan gelar Ph. D itu memang memahami hakikat bidang ilmunya bukan?
Kembali pada pembahasan kita tentang durian, ketika orang yang berpikir cemerlang sudah mendapatkan jawaban bahwa pohon tersebut benar-benar pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana tapi dia mencari tahu hingga ke hakikat pohon durian tersebut. Misal; kenapa durian ini ada? Dari manakah durian ini? Oh dari pohon. Pohon durian dari mana? Oh dari biji mati yang ditanam ditanah yang mati kemudian disiram dengan air dan diberi pupuk. Ko’ bisa yaa biji yang mati kemudian ditanam ditanah yang mati menumbuhkan pohon durian yang luar biasa? Adakah pohon durian tumbuh dengan sendirinya? Ataukah ada yang menumbuhkan? Jika ada yang menumbuhkan pohon durian, siapakah yang menumbuhkannya dan untuk apa menumbuhkan pohon durian tersebut?
Sebelum kita menyimpulkan tentang hakikat pohon durian tadi apakah tumbuh dengan sendirinya ataukah ada yang menciptakan dan mengatur pertumbuhannya? Mari kita perhatikan benda yang ada disekitar kita misalnya buku yang acak-acakan. Adakah buku yang acak-acakan itu kacau balau dengan sendirinya atau ada yang ngacak-ngacak? Pastinya buku tersebut berantakan karena ada yang memberantakan buku tersebut, ya kan? Secara akal sehat, buku yang acak-acakan saja berantakan karena ada yang ngacak-ngacak, apalagi untuk siklus pertumbuhan pohon durian yang sangat mengagumkan tadi. Pastinya ada yang menciptakan dan mengaturnya.
Makanan yang kita makan sehari-hari saja, kita yakin bahwa makanan tadi ada karena ada yang memasaknya yaitu ada orang yang menciptakan makanan tersebut, apalagi dengan pohon durian yang memiliki sistem dan struktur dalam pohon yang luar biasa. Coba perhatikan daunnya, batangnya, biji dan rasanya, luar biasa bukan?
Sungguh tidak masuk akal sehat jika segala sesuatu yang luar biasa di alam semesta ini seperti pohon, bunga, manusia, matahari, semut dan lain sebagainya ada dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu didunia ini yaitu sesuai dengan kabar yang dikabarkan dari Al-qur’an bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu didunia ini. Orang yang berpikir cemerlang mampu mengaitkan realitas apapun dengan hakikat penciptaan sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an.
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” [Al-Baqarah:22]
Allah SWT memberitakan dalam Al-qur’an bahwa Allah-lah yang menciptakan siang, malam, matahari, bulan, angin, hujan, udara, langit, jari tangan kita yang lentik, wajah kita yang rupawan, tubuh kita yang kokoh, mata kita yang sangat luar biasa, kulit kita yang halus dan lain sebagainya, sudahkah manusia berpikir tentang hakikat mengapa Allah menciptakan Alam semesta yang sangat luar biasa ini? Ataukah manusia masih ragu dengan kebenaran isi Al-Qur’an? Allah menantang siapapun yang meragukan Al-qur’an...
Allah SWT berfirman..
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [Al-Baqarah:23-24]
Metode Berpikir
Kembali pada pembahasan kita tentang berpikir, komponen berpikir sudah dibahas, kemudian level berpikir sudah dibahas dan sekarang adalah saatnya membahas tentang metode berpikir. Metode merupakan suatu cara yang baku. Dalam dunia akademik seperti mahasiswa yang sedang menyusun TA pastinya sudah tidak asing dengan istilah metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif dan sejenisnya.
Kenapa metode berpikir harus dipahami bersama? karena seperti halnya kita akan melakukan penelitian entah itu kualitatif maupun kuantitatif, jika niat awal kita melakukan metode penelitian kualitatif tapi metode yang digunakannya salah maka sudah dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang dihasilkan adalah salah, meskipun referensi atau data yang kita punya itu sangat luar biasa. Begitu juga dengan berpikir, meskipun referensi kita canggihnya luar biasa tetapi ketika metode berpikir kita salah maka kesimpulannya pun bisa jadi akan salah.
Ada 2 Metode berpikir yaitu;
1. Metode berpikir ilmiah
2. Metode berpikir rasional
Metode berpikir ilmiah dipersilahkan untuk digunakan dalam kajian bidang ilmu sains dan bidang ilmu eksperimen, tapi tidak boleh digunakan untuk memahami ilmu agama tentu saja. Karena dalam metode berpikir ilmiah ketika akan menghukumi sebuah realitas dengan cara melakukan eksperimen terhadap realitas yang ingin dicari kebenarannya seperti menggunakan premis mayor dan premis minor, kebenaran yang dihasilkan dari berpikir ilmiah adalah kebenaran relatif. Bisa jadi hari ini teorinya benar tapi besok atau lusa bisa jadi salah jika ada penelitian orang lain yang lebih benar berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Seperti teori evolusi Darwin yang sudah diruntuhkan oleh Harun Yahya, dahulu kala Darwin berpendapat bahwa nenek moyang dia itu monyet, saya pikir mungkin benar bahwa nenek moyang Darwin memang monyet, tapi untuk saya pribadi karena saya seorang muslim, Allah SWT sudah mengabarkan dalam Al-qur’an bahwa nenek moyang saya adalah seorang Nabi Adam As.
Dalam memahami agama Islam, metode berpikir yang harus digunakan adalah metode berpikir rasional. Metode berpikir rasional adalah menggunakan 4 komponen berpikir yaitu adanya fakta, panca indera, otak dan informasi sebelumnya(Al-qur’an dan sunnah sebagai rujukan) ketika mengambil solusi dari setiap permasalahan apapun yang sedang dihadapi dalam hidup. Tujuan dari berpikir adalah mencari kebenaran. Dalam Islam, kebenaran adalah segala sesuatu yang datang dari Allah SWT.
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. [TQS. Al Kahfi:29]
Kenapa kebenaran dalam Islam adalah hak mutlak milik Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an? Tentu saja karena Allah SWT lah yang memiliki Langit dan Bumi. Allah lah pemilik kehidupan yang telah menciptakan segala sesuatu didunia ini dengan sangat sempurna.
Secara akal sehat ketika kita adalah pemilik suatu perusahaan, otomatis merupakan sesuatu yang lumrah ketika kitalah yang membuat aturan untuk perusahaan kita. Mulai dari apakah kita mau menggaji cleaning service lebih tinggi dari manajer perusahaan yah tentu sah-sah saja, toh kita yang punya uang kan?
Tapi tentu saja, Allah SWT tidak bisa disamakan dengan pemilik perusahaan yang berhak menentukan gaji sesuka hati pada karyawannya. Karena Allah SWT Maha Adil, Maha Sempurna, Maha Cerdas dan Maha Segala-galanya. Perbandingan diatas hanya sebuah alur berpikir sederhana tentang siapakah yang berhak menentukan sebuah kebenaran dalam beragama? Manusia? Atau Allah SWT?
Pastinya, apa yang saya paparkan diatas tidak bisa menjadikan siapapun didunia ini menjadi manusia yang beriman jika dari dalam dirinya sendiri tidak tergerak untuk mencari kebenaran hakiki yang akan menggerakkan dirinya untuk tunduk kepada Allah SWT. Orang yang mau, pasti ada jalan dan orang yang tidak mau, banyak alasan. Sungguh, keimanan tidak bisa dibeli dengan uang, keimanan tidak bisa didapat dari seorang Ayah yang shaleh, keimanan tidak bisa dicapai dengan sebuah retorika. Keimanan hanya bisa dicapai dengan memahami hakikat keimanan yang kemudian diaplikasikan dalam hidup hingga akhir hayat.
Begitu mahalnya keimanan sehingga seorang Bilal lebih memilih ditindih oleh batu yang besar ditengah teriknya panas matahari di gurun padang pasir dari pada keluar dari agama Islam, karena Bilal sudah memahami hakikat keimanan yang didapat dari Rasul Saw.
Berbeda dengan realitas kaum muslimin saat ini, ketika ada yang dengan mudahnya keluar dari agama Islam hanya karena masalah duniawi ditambah lagi tidak adanya pemahaman yang shahih tentang Islam. Jika memang tidak tahu tentang Islam yang sebenarnya, kenapa tidak mencari tahu? Bukankah Allah sudah menganugrahkan akal? Bahkan Allah SWT sudah menganugrahkan Al-Qur’an kepada siapapun yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada didunia ini. Dalam Islam, orang yang tidak tahu tidak dosa tapi akan menjadi dosa ketika tidak mencari tahu.
Definisi dan Ruang Lingkup Aqidah Islam
Jika kita menelaah definisi tentang keimanan atau Aqidah yang dalam bahasa arab berasal dari lafadz ‘aqada (mengikat). Aqidah adalah iman yang merupakan pembenaran (keyakinan) yang utuh, diaplikasikan dalam hidup dan bersumber dari dalil. Dalil terdiri dari dua yaitu dalil aqli dan dalil naqli. Dimana dalil aqli (akal) adalah sebagai alat untuk memahami keimanan yang bisa dibuktikan oleh akal untuk mencapai kebenaran yang bersifat pasti pada salah satu rukun-rukun akidah seperti hakikat penciptaan, masuk akal bukan? Kemudian dalil naqli yaitu suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang rukun-rukun akidah seperti ayat-ayat al-Qur’an.
Aqidah Islam secara istilah adalah pemikiran menyeluruh tentang segala sesuatu didunia ini seperti alam semesta, manusia dan kehidupan ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT dan setelah dunia ini berakhir (hari kiamat) akan ada alam akhirat dimana seluruh manusia didunia ini akan dibangkitkan dari kubur untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya dihadapan Allah Yang Maha perkasa yang akan berbuah pahala atau dosa. Jika pahala seorang hamba lebih banyak dari dosanya maka Allah sudah menyediakan tempat tinggal yang kekal abadi yaitu surga dan bagi siapapun yang sombong selama didunia karena tidak mau tunduk pada aturan yang sudah Allah tetapkan yaitu Islam, maka tempat terakhirnya yang kekal abadi adalah Neraka. Naudzubillah himin dzalik.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[TQS Ali-Imran:185]
Pemahaman tentang aqidah Islam yang berdasarkan kabar terpercaya (Al-qur’an) akan mendorong tingkah laku seorang muslim didunia agar berusaha sesuai dengan apa yang Allah perintahkan karena dia menyadari bahwa apa yang manusia perbuat dalam kehidupan didunia ini akan berbuah pahala dan dosa diakhirat nanti yang akan menghantarkan manusia pada tempat kebahagiaan hakiki (surga) ataukah penderitaan hakiki (neraka)?
Secara akal sehat, pastinya kita menyukai keindahan, menyukai kemapanan, menyukai sesuatu yang baik, termasuk surga. Pastinya setiap manusia menginginkan bisa hidup kekal abadi di surga yang penuh kenikmatan dan keindahan. Dan pertanyaan yang harus direnungkan yaitu: “Sudahkah kita melayakkan diri menjadi penghuni surga?” pengorbanan dan perjuangan seperti apakah yang sudah kita persembahkan untuk Islam? pastinya kita memang tidak bisa menyamai amal shaleh para generasi terbaik Rasul Saw, tapi setidaknya sudahkah kita mengikuti jejak perjuangan mereka meskipun tak sampai seperti sahabat Nabi Saw?
Kadar keimanan seseorang akan nampak dari kepribadiannya, kepribadian yang dimaksud disini adalah pola pikir dan pola sikap dalam menjalani kehidupannya. Ketika pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam, maka kepribadian seseorang dikatakan sebagai kepribadian Islami. Sejauh mana perjuangan dan ketaatan seorang muslim untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka sejauh itulah kadar keimanannya terhadap Allah SWT.
Dalam Islam, ada 3 karakteristik tentang kepribadian Islam, yaitu:
1. Orang Beriman: adalah orang yang yakin bahwa Islam sebagai kebenaran yang hakiki dan manifestasi dari keyakinannya ini diimplementasikan dalam sikapnya yang sesuai dengan tuntunan Islam.
2. Orang Fasik/ Dzalim: adalah seorang muslim yang sudah tahu tentang aturan Islam seperti apa, tapi tidak mau tunduk pada aturan Islam.
3. Orang Kafir: adalah orang yang tidak percaya akan cahaya kebenaran Islam dan tidak mau tunduk pada aturan Islam.
Dari ketiga kategori diatas, kita termasuk kategori yang mana? Semoga saja kita semua termasuk dalam kategori manusia beriman.
Didunia ini, kita hanya merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang sementara karena bisa jadi hari ini kita dilanda duka dan bisa jadi besok paginya kita mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa. Sedangkan diakhirat hanya ada dua tempat abadi yaitu surga dan neraka. Surga adalah kenikmatan yang kekal abadi dan neraka adalah penderitaan abadi. Bisa kita bayangkan bahwa penderitaan kita ketika sakit gigi atau sakit kepala yang dahsyat. Pastinya kita tidak tahan merasakan rasa sakit fisik yang sementara bukan? Ketika kita sakit pastinya kita berusaha agar rasa sakit kita hilang dengan pergi kedokter atau dengan meminum obat penghilang rasa sakit.
Tapi jika sudah ada dalam neraka karena akibat dari ketidakpedulian manusia untuk memperjuangkan keIslamannya didunia. Dokter manakah yang mampu menghilangkan rasa sakit dari siksaan neraka?
(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? [TQS Muhammad: 15]
Rukun Iman
Kembali pada pembahasan kita tentang keimanan, dalam Islam ada yang namanya rukun iman. Keimanan/keyakinan adalah bermakna pembenaran yang bersifat pasti, sesuai dengan fakta, serta berdasarkan bukti (berdasarkan dalil baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli).
Di dalam sebuah hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” lalu Rasul saw menjawab, “Iman itu adalah percaya kepada adanya Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya kepada al-qadar (takdir) baik dan buruknya berasal dari Allah SWT”. Jibril berkata, “Engkau benar” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan an-Nasai)
Allah SWT berfirman:
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya". (TQS. Al-Baqarah [2]:285)
Berdasarkan dalil naqli diatas, bisa kita simpulkan bahwa rukun Iman itu ada enam yaitu Iman kepada adanya Allah, Malaikat, kitab-kitab samawi, Rasul-rasul, hari akhir/kiamat dan iman kepada takdir (baik buruknya berasal dari Allah Swt). Rukun iman yang enam ini bisa kita fahami dengan menggunakan dalil aqli maupun naqli. Dalil naqli digunakan untuk memahami keimanan yang berada diluar stok of knowlegde manusia seperti iman kepada malaikat yang tidak bisa dilihat wujud asli malaikat dengan mata tapi kita meyakini bahwa malaikat itu ada berdasarkan kabar yang Allah Swt kabarkan dalam al-Qur’an.
Sungguh, bahwa keimanan yang kokoh tidak akan dapat terwujud jika hanya melalui doa dan ibadah semata yang bersifat ritual tanpa memahami ilmunya terlebih dahulu terkait hakikat keimanan dan mengimplementasikan amal ibadah dalam kehidupan. Akan tetapi semoga saja keimanan yang lahir dari proses berpikir cemerlang berlandaskan dalil shohih dan diraih melalui berbagai perjuangan tanpa kenal lelah akan menjadikan kita sebagai seorang mukmin sejati yaitu dengan menuntut ilmu agama tanpa melihat siapa yang berbicara, tapi lebih melihat pada apa yang dia bicarakan. Prinsip yang diazamkan ketika mendalami ilmu agama adalah untuk mencari kebenaran, bukan untuk mencari pembenaran atas apa yang kita inginkan. Pastinya melakukan pembinaan diri tanpa henti hingga akhir hayat adalah sebuah harga mutlak yang harus diperjuangkan agar memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam.
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (TQS. Ar-Ra’du [13]:11)
Semoga Allah mendidik kita menjadi manusia yang di Ridhai-Nya. Wallahu a’lam bishowab
--- yang masih dalam pengkajian saya hingga detik ini adalah tentang rukun iman dalam Islam, rukun iman yang saya paparkan dalam bab ini masih sangat global dan belum mengupas hakikat maupun aplikasi praktis dari rukun Iman dalam kehidupan seorang muslim. Jika ada yang mau berbagi pengalaman tentang rukun Iman ataupun memiliki referensi buku, silahkan tulis komentar...
Begitu juga dengan Ibu Irene Handono, awalnya beliau adalah seorang Biarawati dan kemudian masuk Islam setelah mengkaji Al-qur’an. Ibu Irene Handono memutuskan menjadi seorang muslimah melalui proses berpikir yang disandarkan pada al-Quran.
Lalu bagaimana dengan kita yang sudah dari bayi mendapatkan predikat seorang Muslim? Proses keimanan seperti apakah yang sudah kita tempuh untuk mendapat predikat seorang muslim? Sebagai manusia yang dianugrahi akal, sudah seharusnya proses keimanan yang dijalani adalah melalui proses berpikir berlandaskan pada dalil yang bisa dipertanggungjawab yaitu Al-qur’an dan sunnah, sehingga keimanan yang terbangun pun merupakan keimanan yang kokoh tak tergoyahkan oleh romantisme dan fatamorgana dunia.
Tapi terkadang, manusia itu memang kurang menghargai sesuatu yang didapat dengan mudah. Seperti keimanan kita di Indonesia, begitu mudahnya kita menjadi seorang muslim karena orang tua kita muslim, lingkungan kita muslim dan mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim. Bahkan, Indonesia merupakan jumlah muslim terbesar didunia. Tapi Sudahkah pemikiran dan sikap kita pun sesuai dengan aturan Islam? Sudahkah kita mengkaji tentang Islam secara komprehensif? Sudahkah kita menjadikan Islam sebagai solusi atas permasalahan hidup kita?
Jika proses keimanan kita lahir dari sesuatu yang instan tanpa adanya proses berpikir yang cemerlang, maka ada kemungkian bahwa keimanan yang lahir pun adalah keimanan yang instan, mudah datang dan mudah pergi.
Ketika ada yang bertanya kepada kita, “Kenapa Anda memilih Islam sebagai Agama?” dan kita menjawab “Karena orang tua saya Islam”. Tentu jawaban “Karena orang tua saya Islam” adalah jawaban yang boleh-boleh saja. Tapi alangkah lebih bijak jika kita menjadi Muslim karena merupakan hasil dari proses berpikir secara cemerlang yang berlandaskan dalil shohih, sehingga keimanan kita bukanlah keimanan yang instan tapi semoga saja dengan proses keimanan menggunakan akal sehat dan didasarkan pada dalil yang shahih (Al-Qur’an dan sunnah) mampu mengokohkan keimanan kita dalam kondisi apapun seperti halnya keimanan para sahabat Rasul Saw yang begitu kokoh memperjuangkan Islam karena mereka sudah memahami hakikat dari keimanan.
Komponen Berpikir
Sekarang, mari kita bahas bersama tentang jalan menuju keimanan melalui proses berpikir yang berlandaskan dalil. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang berpikir. Coba perhatikan benda yang ada di dekat Anda, misal Handphone. Katakanlah Handphone Anda seharga satu milyar dolar (sudah semilyar, dolar pula..) Hp yang harganya semilyar dolar itu ternyata pulsanya nol rupiah, pertanyaanya; bisakah hp itu digunakan untuk menelpon atau sms? Pastinya tidak kan? Karena ada salah satu komponennya yang tidak lengkap yaitu pulsa. Atau katakanlah hp tersebut pulsanya sejuta dolar tapi keypednya tidak ada, bisakah hp tersebut digunakan untuk mengetik sms? Pastinya tidak bisa digunakan bukan? Karena komponennya tidak lengkap.
Benda apapun yang ada disekitar kita, entah itu handphone, komputer, mobil, pulpen dan lain sebagainya tidak bisa digunakan dengan baik jika komponenya tidak lengkap.
Sama halnya dengan berpikir, kita tidak akan pernah bisa berpikir dengan baik jika salah satu komponen berpikirnya tidak lengkap. Bisakah Anda melihat warna disekitar Anda tanpa mata? Bisakah Anda mendengar tanpa telinga? Bisakah Anda mencium wanginya parfum tanpa hidung? Bisakah Anda merasakan lezatnya makanan tanpa lidah? Sebagai manusia biasa yang normal pastinya tidak bisa melihat warna tanpa mata, tidak bisa mendengar suara tanpa telinga dan lain lain tanpa panca indera. Inilah komponen berpikir yang pertama yaitu Panca Indra.
Ketika Anda melihat benda berwarna, dan ditanya itu warna apa? Anda pasti bisa menjawabnya dengan baik jika warna suatu benda tersebut jelas, misal warna hijau, biru dan lain sebagainya. Warna tadi merupakan fakta, fakta didunia ini ada dua yaitu fakta berupa benda dan perbuatan. Fakta berupa benda, seperti meja, kursi, rumah dan lain sebagainya (benda dalam arti apapun yang bisa diindera oleh panca indera kita). Sedangkan fakta berupa perbuatan adalah aktifitas yang sedang dilakukan, misalnya Anda sedang membaca, menulis, berlari dan aktifitas lainnya.
Keberadaan Fakta inilah yang akan memicu manusia untuk berpikir dalam menghukumi suatu realitas. Manusia yang memiliki akal sehat tidak bisa terlepas dari aktifitas berpikir, entah itu berpikir secara dangkal maupun berpikir serius. Tergantung dari kondisi psikologis dan kebutuhan manusia tersebut dalam memahami hakikat dari segala sesuatu. Tanpa adanya fakta yang nyata, tentu manusia tidak bisa memikirkannya dengan baik. Seperti halnya pembahasan mahluk ghaib tanpa dilandaskan dalil yang shohih menyebabkan kaum muslimin di Indonesia berimajinasi tingkat tinggi, seperti di film layar lebar saat ini yang cukup marak yaitu film tentang pocong hingga macam-macam film tentang kuntilanak sudah cukup banyak.
Film bertemakan hal-hal yang bernuansa mahluk ghaib ini, jika kita tidak hati-hati mencernanya tentu akan meracuni pemahaman kita yang harusnya kita takut dan taat pada Allah SWT menjadi takut pada kuntilanak atau mak lampir yang tidak jelas keberadaannya karena terkooptasi oleh film bahwa mak lampir bisa membunuh manusia misalnya, padahal dalam Islam bahwa yang memiliki kuasa untuk menghidupkan dan mematikan hanya Allah SWT.
Bahkan yang lebih miris lagi adalah ketika ada orang tua muslim yang menakut nakuti anaknya dengan genderewo atau mahluk ghaib sejenisnya ketika anaknya tidak mau berhenti nangis karena rewel, tentu pola pendidikan anak seperti ini akan menanamkan rasa takut yang salah yaitu takut pada setan bukan lagi takut atau taat pada Sang Khalik yaitu Allah SWT.
Maka, kualifikasi fakta dalam ruang lingkup berpikir adalah fakta yang bisa diindera oleh panca indera manusia dalam bentuk fakta nyata yaitu baik berupa benda maupun fakta berupa perbuatan/ aktifitas. Pembahasan tentang sesuatu yang metafisika dalam perspektif Islam harus dilandaskan pada dalil shahih karena akal manusia memiliki keterbatasan yaitu akal tidak bisa menjangkau sesuatu diluar stok of knowledge manusia. Maka komponen berpikir yang kedua yaitu fakta yang bisa berupa benda atau perbuatan.
Kemudian jika Anda memberikan soal Matematika SMU pada orang gila, bisakah orang gila tersebut menjawabnya dengan benar? Jika orang gilanya benar-benar gila, pastinya orang gila tersebut tidak akan pernah bisa menjawab soal matematika SMU dengan benar, karena otaknya bermasalah. Inilah komponen berpikir yang ketiga yaitu otak yang sehat.
Sekarang saya bertanya “Hai, How are you?” jika Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya, pastinya Anda bisa menjawab dengan mudah minimal Anda menjawab; “I’m fine thanks ..bla bla bla” sekarang bisakah Anda menjawab pertanyaan saya; “Ni hao Ma?” jika Anda belum pernah belajar bahasa Mandarin sama sekali, maka ketika Anda mendengar kata “Ni hao ma?” Anda akan bingung atau bahkan Anda balik bertanya tentang arti “Ni hao ma.”
Kenapa pertanyaan “Hai, How are you?” bisa Anda pahami dengan mudah? Karena bisa jadi Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya sedangkan pertanyaan “Ni hao Ma?” tidak bisa Anda pahami, karena Anda belum pernah belajar bahasa mandarin sama sekali. Bahasa Mandarin menjadi sulit dimengerti karena tidak ada data base atau informasi sebelumnya dalam otak kita.
Berbeda jika Anda sudah pernah belajar bahasa Mandarin sebelumnya dan tahu arti dari pertanyaan “Ni hao Ma?’. Inilah komponen berpikir yang ke-empat yaitu informasi sebelumnya atau dalam bahasa arab biasa disebut dengan istilah matlumat stabiqah
Berdasarkan pemaparan diatas, bisa kita simpulkan 4 komponen berpikir yaitu;
1. Panca Indra
2. Fakta
3. Otak
4. Informasi sebelumnya
Level Berpikir
Ketika 4 komponen diatas kita miliki, maka Insya Allah kita bisa berpikir dengan baik. Semua orang memang berpikir, tapi pertanyaannya adalah berpikir yang bagaimana satu?
Sekarang, mari kita masuk pada pembahasan selanjutnya yaitu tentang tingkatan berpikir. Ada 3 tingkatan atau level berpikir;
1. Berpikir dangkal
2. Berpikir mendalam
3. Berpikir menyeluruh / cemerlang / holistik/ mustanir
Untuk memahami dengan mudah 3 level berpikir diatas, mari kita bahas bersama satu per satu level berpikir.
Pertama, tentang orang yang berpikir dangkal adalah orang yang langsung mengeluarkan kesimpulan berdasarkan sesuatu yang kasat mata tanpa ditelaah lebih lanjut kebenarannya apakah fakta tersebut memang benar atau salah. Untuk lebih memahami proses berpikir dangkal, kita ambil contoh fakta yang sederhana misalnya ada pohon yang memiliki buah berduri. Orang yang berpikir dangkal, ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia langsung ambil kesimpulan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah pohon durian.
Berpikir dangkal muncul sebagai akibat dari kurangnya pengkajian yang mendalam dan menyeluruh terhadap informasi-informasi tentang fakta yang dihadapi. Orang yang berpikir dangkal seringkali merasa puas hanya dengan melihat permukaan atau sifat-sifat lahiriah dari fakta yang terjadi.
Level berpikir yang kedua yaitu berpikir mendalam, Orang yang berpikir mendalam adalah orang yang mampu menghukumi suatu realitas melalui proses berpikir berdasarkan penela’ahan terhadap objek berpikirnya terlebih dahulu, sehingga kesimpulan yang didapat merupakan kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual.
Ambil contoh fakta yang sama misalnya ada pohon memiliki buah berduri. Orang yang berpikir mendalam ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian. Tapi dia terlebih dahulu meneliti pohon tersebut mulai dari struktur daun, batang, rasa buah, biji dll. Sampai akhirnya dia mempunyai data yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah benar-benar pohon durian karena dilihat dari struktur daun, batang, rasa dan lain sebagainya menunjukkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian.
Berpikir mendalam ini biasanya digunakan oleh para ilmuan atau mahasiswa ketika mengerjakan TA (Tugas Akhir) maupun penelitian ilmiah.
Level berpikir yang ketiga yaitu berpikir cemerlang/mustanir. Orang yang berpikir cemerlang adalah orang yang mampu mengaitkan realitas apapun didunia ini dengan hakikat transendental, yaitu dibalik segala sesuatu yang terjadi didunia ini ada yang menciptakan yaitu Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan dari sumber terpercaya yaitu al-Qur’an.
Untuk memahami dengan mudah tentang berpikir cemerlang ini, ambil contoh fakta yang sama yaitu ada pohon memiliki buah berduri, orang yang berpikir cemerlang ketika menemukan fakta tadi, kali pertama dia melakukan proses berpikir mendalam dan ketika dia sudah menemukan jawaban yang bisa dipertanggujawabkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana. Tapi dia mencari tahu hingga kehakikat buah tersebut. Dalam dunia akademis, berpikir cemerlang seharusnya dimiliki oleh mereka yang memiliki gelar Ph.D atau Doctor of Philosophy, karena kerjaan gelar Ph. D itu memang memahami hakikat bidang ilmunya bukan?
Kembali pada pembahasan kita tentang durian, ketika orang yang berpikir cemerlang sudah mendapatkan jawaban bahwa pohon tersebut benar-benar pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana tapi dia mencari tahu hingga ke hakikat pohon durian tersebut. Misal; kenapa durian ini ada? Dari manakah durian ini? Oh dari pohon. Pohon durian dari mana? Oh dari biji mati yang ditanam ditanah yang mati kemudian disiram dengan air dan diberi pupuk. Ko’ bisa yaa biji yang mati kemudian ditanam ditanah yang mati menumbuhkan pohon durian yang luar biasa? Adakah pohon durian tumbuh dengan sendirinya? Ataukah ada yang menumbuhkan? Jika ada yang menumbuhkan pohon durian, siapakah yang menumbuhkannya dan untuk apa menumbuhkan pohon durian tersebut?
Sebelum kita menyimpulkan tentang hakikat pohon durian tadi apakah tumbuh dengan sendirinya ataukah ada yang menciptakan dan mengatur pertumbuhannya? Mari kita perhatikan benda yang ada disekitar kita misalnya buku yang acak-acakan. Adakah buku yang acak-acakan itu kacau balau dengan sendirinya atau ada yang ngacak-ngacak? Pastinya buku tersebut berantakan karena ada yang memberantakan buku tersebut, ya kan? Secara akal sehat, buku yang acak-acakan saja berantakan karena ada yang ngacak-ngacak, apalagi untuk siklus pertumbuhan pohon durian yang sangat mengagumkan tadi. Pastinya ada yang menciptakan dan mengaturnya.
Makanan yang kita makan sehari-hari saja, kita yakin bahwa makanan tadi ada karena ada yang memasaknya yaitu ada orang yang menciptakan makanan tersebut, apalagi dengan pohon durian yang memiliki sistem dan struktur dalam pohon yang luar biasa. Coba perhatikan daunnya, batangnya, biji dan rasanya, luar biasa bukan?
Sungguh tidak masuk akal sehat jika segala sesuatu yang luar biasa di alam semesta ini seperti pohon, bunga, manusia, matahari, semut dan lain sebagainya ada dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu didunia ini yaitu sesuai dengan kabar yang dikabarkan dari Al-qur’an bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu didunia ini. Orang yang berpikir cemerlang mampu mengaitkan realitas apapun dengan hakikat penciptaan sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an.
“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” [Al-Baqarah:22]
Allah SWT memberitakan dalam Al-qur’an bahwa Allah-lah yang menciptakan siang, malam, matahari, bulan, angin, hujan, udara, langit, jari tangan kita yang lentik, wajah kita yang rupawan, tubuh kita yang kokoh, mata kita yang sangat luar biasa, kulit kita yang halus dan lain sebagainya, sudahkah manusia berpikir tentang hakikat mengapa Allah menciptakan Alam semesta yang sangat luar biasa ini? Ataukah manusia masih ragu dengan kebenaran isi Al-Qur’an? Allah menantang siapapun yang meragukan Al-qur’an...
Allah SWT berfirman..
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [Al-Baqarah:23-24]
Metode Berpikir
Kembali pada pembahasan kita tentang berpikir, komponen berpikir sudah dibahas, kemudian level berpikir sudah dibahas dan sekarang adalah saatnya membahas tentang metode berpikir. Metode merupakan suatu cara yang baku. Dalam dunia akademik seperti mahasiswa yang sedang menyusun TA pastinya sudah tidak asing dengan istilah metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif dan sejenisnya.
Kenapa metode berpikir harus dipahami bersama? karena seperti halnya kita akan melakukan penelitian entah itu kualitatif maupun kuantitatif, jika niat awal kita melakukan metode penelitian kualitatif tapi metode yang digunakannya salah maka sudah dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang dihasilkan adalah salah, meskipun referensi atau data yang kita punya itu sangat luar biasa. Begitu juga dengan berpikir, meskipun referensi kita canggihnya luar biasa tetapi ketika metode berpikir kita salah maka kesimpulannya pun bisa jadi akan salah.
Ada 2 Metode berpikir yaitu;
1. Metode berpikir ilmiah
2. Metode berpikir rasional
Metode berpikir ilmiah dipersilahkan untuk digunakan dalam kajian bidang ilmu sains dan bidang ilmu eksperimen, tapi tidak boleh digunakan untuk memahami ilmu agama tentu saja. Karena dalam metode berpikir ilmiah ketika akan menghukumi sebuah realitas dengan cara melakukan eksperimen terhadap realitas yang ingin dicari kebenarannya seperti menggunakan premis mayor dan premis minor, kebenaran yang dihasilkan dari berpikir ilmiah adalah kebenaran relatif. Bisa jadi hari ini teorinya benar tapi besok atau lusa bisa jadi salah jika ada penelitian orang lain yang lebih benar berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Seperti teori evolusi Darwin yang sudah diruntuhkan oleh Harun Yahya, dahulu kala Darwin berpendapat bahwa nenek moyang dia itu monyet, saya pikir mungkin benar bahwa nenek moyang Darwin memang monyet, tapi untuk saya pribadi karena saya seorang muslim, Allah SWT sudah mengabarkan dalam Al-qur’an bahwa nenek moyang saya adalah seorang Nabi Adam As.
Dalam memahami agama Islam, metode berpikir yang harus digunakan adalah metode berpikir rasional. Metode berpikir rasional adalah menggunakan 4 komponen berpikir yaitu adanya fakta, panca indera, otak dan informasi sebelumnya(Al-qur’an dan sunnah sebagai rujukan) ketika mengambil solusi dari setiap permasalahan apapun yang sedang dihadapi dalam hidup. Tujuan dari berpikir adalah mencari kebenaran. Dalam Islam, kebenaran adalah segala sesuatu yang datang dari Allah SWT.
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. [TQS. Al Kahfi:29]
Kenapa kebenaran dalam Islam adalah hak mutlak milik Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an? Tentu saja karena Allah SWT lah yang memiliki Langit dan Bumi. Allah lah pemilik kehidupan yang telah menciptakan segala sesuatu didunia ini dengan sangat sempurna.
Secara akal sehat ketika kita adalah pemilik suatu perusahaan, otomatis merupakan sesuatu yang lumrah ketika kitalah yang membuat aturan untuk perusahaan kita. Mulai dari apakah kita mau menggaji cleaning service lebih tinggi dari manajer perusahaan yah tentu sah-sah saja, toh kita yang punya uang kan?
Tapi tentu saja, Allah SWT tidak bisa disamakan dengan pemilik perusahaan yang berhak menentukan gaji sesuka hati pada karyawannya. Karena Allah SWT Maha Adil, Maha Sempurna, Maha Cerdas dan Maha Segala-galanya. Perbandingan diatas hanya sebuah alur berpikir sederhana tentang siapakah yang berhak menentukan sebuah kebenaran dalam beragama? Manusia? Atau Allah SWT?
Pastinya, apa yang saya paparkan diatas tidak bisa menjadikan siapapun didunia ini menjadi manusia yang beriman jika dari dalam dirinya sendiri tidak tergerak untuk mencari kebenaran hakiki yang akan menggerakkan dirinya untuk tunduk kepada Allah SWT. Orang yang mau, pasti ada jalan dan orang yang tidak mau, banyak alasan. Sungguh, keimanan tidak bisa dibeli dengan uang, keimanan tidak bisa didapat dari seorang Ayah yang shaleh, keimanan tidak bisa dicapai dengan sebuah retorika. Keimanan hanya bisa dicapai dengan memahami hakikat keimanan yang kemudian diaplikasikan dalam hidup hingga akhir hayat.
Begitu mahalnya keimanan sehingga seorang Bilal lebih memilih ditindih oleh batu yang besar ditengah teriknya panas matahari di gurun padang pasir dari pada keluar dari agama Islam, karena Bilal sudah memahami hakikat keimanan yang didapat dari Rasul Saw.
Berbeda dengan realitas kaum muslimin saat ini, ketika ada yang dengan mudahnya keluar dari agama Islam hanya karena masalah duniawi ditambah lagi tidak adanya pemahaman yang shahih tentang Islam. Jika memang tidak tahu tentang Islam yang sebenarnya, kenapa tidak mencari tahu? Bukankah Allah sudah menganugrahkan akal? Bahkan Allah SWT sudah menganugrahkan Al-Qur’an kepada siapapun yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada didunia ini. Dalam Islam, orang yang tidak tahu tidak dosa tapi akan menjadi dosa ketika tidak mencari tahu.
Definisi dan Ruang Lingkup Aqidah Islam
Jika kita menelaah definisi tentang keimanan atau Aqidah yang dalam bahasa arab berasal dari lafadz ‘aqada (mengikat). Aqidah adalah iman yang merupakan pembenaran (keyakinan) yang utuh, diaplikasikan dalam hidup dan bersumber dari dalil. Dalil terdiri dari dua yaitu dalil aqli dan dalil naqli. Dimana dalil aqli (akal) adalah sebagai alat untuk memahami keimanan yang bisa dibuktikan oleh akal untuk mencapai kebenaran yang bersifat pasti pada salah satu rukun-rukun akidah seperti hakikat penciptaan, masuk akal bukan? Kemudian dalil naqli yaitu suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang rukun-rukun akidah seperti ayat-ayat al-Qur’an.
Aqidah Islam secara istilah adalah pemikiran menyeluruh tentang segala sesuatu didunia ini seperti alam semesta, manusia dan kehidupan ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT dan setelah dunia ini berakhir (hari kiamat) akan ada alam akhirat dimana seluruh manusia didunia ini akan dibangkitkan dari kubur untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya dihadapan Allah Yang Maha perkasa yang akan berbuah pahala atau dosa. Jika pahala seorang hamba lebih banyak dari dosanya maka Allah sudah menyediakan tempat tinggal yang kekal abadi yaitu surga dan bagi siapapun yang sombong selama didunia karena tidak mau tunduk pada aturan yang sudah Allah tetapkan yaitu Islam, maka tempat terakhirnya yang kekal abadi adalah Neraka. Naudzubillah himin dzalik.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[TQS Ali-Imran:185]
Pemahaman tentang aqidah Islam yang berdasarkan kabar terpercaya (Al-qur’an) akan mendorong tingkah laku seorang muslim didunia agar berusaha sesuai dengan apa yang Allah perintahkan karena dia menyadari bahwa apa yang manusia perbuat dalam kehidupan didunia ini akan berbuah pahala dan dosa diakhirat nanti yang akan menghantarkan manusia pada tempat kebahagiaan hakiki (surga) ataukah penderitaan hakiki (neraka)?
Secara akal sehat, pastinya kita menyukai keindahan, menyukai kemapanan, menyukai sesuatu yang baik, termasuk surga. Pastinya setiap manusia menginginkan bisa hidup kekal abadi di surga yang penuh kenikmatan dan keindahan. Dan pertanyaan yang harus direnungkan yaitu: “Sudahkah kita melayakkan diri menjadi penghuni surga?” pengorbanan dan perjuangan seperti apakah yang sudah kita persembahkan untuk Islam? pastinya kita memang tidak bisa menyamai amal shaleh para generasi terbaik Rasul Saw, tapi setidaknya sudahkah kita mengikuti jejak perjuangan mereka meskipun tak sampai seperti sahabat Nabi Saw?
Kadar keimanan seseorang akan nampak dari kepribadiannya, kepribadian yang dimaksud disini adalah pola pikir dan pola sikap dalam menjalani kehidupannya. Ketika pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam, maka kepribadian seseorang dikatakan sebagai kepribadian Islami. Sejauh mana perjuangan dan ketaatan seorang muslim untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka sejauh itulah kadar keimanannya terhadap Allah SWT.
Dalam Islam, ada 3 karakteristik tentang kepribadian Islam, yaitu:
1. Orang Beriman: adalah orang yang yakin bahwa Islam sebagai kebenaran yang hakiki dan manifestasi dari keyakinannya ini diimplementasikan dalam sikapnya yang sesuai dengan tuntunan Islam.
2. Orang Fasik/ Dzalim: adalah seorang muslim yang sudah tahu tentang aturan Islam seperti apa, tapi tidak mau tunduk pada aturan Islam.
3. Orang Kafir: adalah orang yang tidak percaya akan cahaya kebenaran Islam dan tidak mau tunduk pada aturan Islam.
Dari ketiga kategori diatas, kita termasuk kategori yang mana? Semoga saja kita semua termasuk dalam kategori manusia beriman.
Didunia ini, kita hanya merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang sementara karena bisa jadi hari ini kita dilanda duka dan bisa jadi besok paginya kita mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa. Sedangkan diakhirat hanya ada dua tempat abadi yaitu surga dan neraka. Surga adalah kenikmatan yang kekal abadi dan neraka adalah penderitaan abadi. Bisa kita bayangkan bahwa penderitaan kita ketika sakit gigi atau sakit kepala yang dahsyat. Pastinya kita tidak tahan merasakan rasa sakit fisik yang sementara bukan? Ketika kita sakit pastinya kita berusaha agar rasa sakit kita hilang dengan pergi kedokter atau dengan meminum obat penghilang rasa sakit.
Tapi jika sudah ada dalam neraka karena akibat dari ketidakpedulian manusia untuk memperjuangkan keIslamannya didunia. Dokter manakah yang mampu menghilangkan rasa sakit dari siksaan neraka?
(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? [TQS Muhammad: 15]
Rukun Iman
Kembali pada pembahasan kita tentang keimanan, dalam Islam ada yang namanya rukun iman. Keimanan/keyakinan adalah bermakna pembenaran yang bersifat pasti, sesuai dengan fakta, serta berdasarkan bukti (berdasarkan dalil baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli).
Di dalam sebuah hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” lalu Rasul saw menjawab, “Iman itu adalah percaya kepada adanya Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya kepada al-qadar (takdir) baik dan buruknya berasal dari Allah SWT”. Jibril berkata, “Engkau benar” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan an-Nasai)
Allah SWT berfirman:
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya". (TQS. Al-Baqarah [2]:285)
Berdasarkan dalil naqli diatas, bisa kita simpulkan bahwa rukun Iman itu ada enam yaitu Iman kepada adanya Allah, Malaikat, kitab-kitab samawi, Rasul-rasul, hari akhir/kiamat dan iman kepada takdir (baik buruknya berasal dari Allah Swt). Rukun iman yang enam ini bisa kita fahami dengan menggunakan dalil aqli maupun naqli. Dalil naqli digunakan untuk memahami keimanan yang berada diluar stok of knowlegde manusia seperti iman kepada malaikat yang tidak bisa dilihat wujud asli malaikat dengan mata tapi kita meyakini bahwa malaikat itu ada berdasarkan kabar yang Allah Swt kabarkan dalam al-Qur’an.
Sungguh, bahwa keimanan yang kokoh tidak akan dapat terwujud jika hanya melalui doa dan ibadah semata yang bersifat ritual tanpa memahami ilmunya terlebih dahulu terkait hakikat keimanan dan mengimplementasikan amal ibadah dalam kehidupan. Akan tetapi semoga saja keimanan yang lahir dari proses berpikir cemerlang berlandaskan dalil shohih dan diraih melalui berbagai perjuangan tanpa kenal lelah akan menjadikan kita sebagai seorang mukmin sejati yaitu dengan menuntut ilmu agama tanpa melihat siapa yang berbicara, tapi lebih melihat pada apa yang dia bicarakan. Prinsip yang diazamkan ketika mendalami ilmu agama adalah untuk mencari kebenaran, bukan untuk mencari pembenaran atas apa yang kita inginkan. Pastinya melakukan pembinaan diri tanpa henti hingga akhir hayat adalah sebuah harga mutlak yang harus diperjuangkan agar memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam.
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (TQS. Ar-Ra’du [13]:11)
Semoga Allah mendidik kita menjadi manusia yang di Ridhai-Nya. Wallahu a’lam bishowab
--- yang masih dalam pengkajian saya hingga detik ini adalah tentang rukun iman dalam Islam, rukun iman yang saya paparkan dalam bab ini masih sangat global dan belum mengupas hakikat maupun aplikasi praktis dari rukun Iman dalam kehidupan seorang muslim. Jika ada yang mau berbagi pengalaman tentang rukun Iman ataupun memiliki referensi buku, silahkan tulis komentar...
Pengobatan Tradisional & Modern
Apa yang akan Anda lakukan, bila terjadi hal-hal
seperti ini : anak demam hingga kejang, anak tersebut ke dalam kolam hingga
hampir tenggelam, Anda terjatuh saat membetulkan atap dan kaki Anda patah, bayi
yang diare dan muntah/pasangan Anda tiba-tiba sesak nafas?
Ada begitu banyak hal yang bisa terjadi tanpa kita
duga dalam hidup sehari-hari. Mungkin saja Anda telah mempersiapkan obat dan
peralatan sebagai tindakan preventif dirumah. Tetapi karena kejadiannya begitu
mendadak, Anda menjadi panik dan tidak bisa memikirkan tindakan yang tepat pada
saat itu juga, padahal dengan penanganan yang tepat dan cepat, penderita bisa
selamat dan sembuh kembali.
PENGOBATAN
TRADISIONAL & KEPERCAYAAN UMUM DI INDONESIA
Pengobatan tradisional dan modern
adalah saling melengkapi, kedua cara pengobatan itu bisa manjur dan cocok untuk
jenis penyakit yang berbeda. Seharusnya para petugas kesehatan dan kader sehat
sejauh mungkin menekankan kerja sama antara pengobatan tradisional dan modern,
bukan persaingannya.
Khasiat
pengobatan tradisional
Untuk mencegah kesalahpahaman yang
bisa membahayakan jiwa penderita yang mungkin dapat ditolong dengan obat-obatan
kimia, petugas kesehatan harus mempelajari sebanyak mungkin teori tradisional
tentang penyakit yang dipercayai didaerah tempat dia bekerja. Petugas sebaiknya
tidak mencoba meyakinkan penderita sakit bahwa teori mereka tentang penyakit
salah dan pendapatnya sendiri benar. Ini hanya akan menyebabkan perasaan tidak
enak dan mungkin mengecilkan hati mereka untuk meminta pelayanan seorang
petugas kesehatan. Sebaiknya seorang petugas kesehatan ialah menerangkan jenis
penyakit dan pengobatannya dengan cara dan bahasa yang dimengerti oleh si
penderita.
Keamananan
obat-obatan tradisional
Pengobatan tradisional lebih aman
daripada obat-obatan kimia karena obat tradisional tidak begitu keras. Pakailah
obat-obatan yang keras (misalnya obat yang dibeli di apotik) hanya untuk
penyakit-penyakit yang parah saja. Penyakit yang ringan tidak memerlukan obat
yang keras. Cara pengobatan yang lebih keras juga mengandung bahaya yang lebih
besar, jangan sampai suatu cara pengobatan/ obat lebih berbahaya dari pada
sakitnya. Umumnya, pengobatan yang tepat dan paling murah adalah yang paling
baik. Sering terjadi bahwa obat tradisional yang manjur dipakai juga oleh ilmu
kedokteran modern. Seperti Kina, obat anti malaria adalah obat tradisional,
obat ini berasal dari kulit kayu pohon yang aslinya berasal dari Amerika
Selatan. Orang-orang Barat mempelajari cara penggunaanya dari penduduk asli
(orang Indian). Orang-orang ini memakai obat tersebut selama berabad-abad untuk
mengobati malaria.
Keterbatasan
pengobatan tradisional
Banyak penyakit yang parah tidak dapat disembuhkan
dengan obat tradisional, untuk penyakit yang berbahaya seperti TBC, tetanus,
radang paru-paru, tifus, radang usus buntu, muntaber, radang selaput otak
(meningitis), demam berdarah, penyakit anjing gila, malaria dll jangan buang
waktu dengan mencoba mengobatinya dengan pengobatan tradisonal, sebaiknya
langsung dibawa ke dokter karena penyakit-penyakit tersebut, waktu sangatlah penting,
hingga waktu bisa menentukan hidup atau matinya pasien. Gunakanlah obat-obatan
tradisional bila Anda yakin itu aman dan tau cara menggunakannya. Obat
tradisional yang terbuat dari daging/ binatang yang busuk ataupun kotoran
manusia/binatang, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi/tetanus.
Pengertian dan
kehati-hatian
Sebelum memberikan obat kepada pasien, pastikan 3 hal
: jenis obat manakah yang seharusnya diberikan? Untuk penyakit apakah obat itu?
Berapa lamakah penderita harus menelan obat itu? Tujuan Petugas kesehatan bukan
sekedar memberikan obat-obatan tapi juga meningkatkan pengertian dan
kehati-hatian pasien dalam penggunaan obat tersebut.
Keadaan sosial
budaya ilmu pengetahuan
Penggunaan susu
bubuk adalah contoh klasik dari kesalahan klasik untuk diingat, susu
bubuk dikembangkan di negara Barat untuk Ibu-ibu yang tidak menghasilkan air
susu yang cukup banyak untuk bayi mereka. Susu bubuk menjadi sangat populer dan
selama kira-kira 20 tahun banyak Ibu-ibu di Barat yang memberi makan bayi
mereka dengan susu dalam botol bukan menyusui sendiri. Sekarang praktek ini
tidak dilakukan oleh para Ibu di Barat karena penelitian menunjukan bahwa
menyusui sendiri lebih baik bagi para bayi. Air susu Ibu melindungi bayi dari
mencret, infeksi dan alergi. Susu bubuk menyebar ke negara-negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
Ibu-ibu senang memberikannya kepada para bayi
karena mereka mempercayai iklan-iklan susu bubuk. Celakanya tanpa mengerti
bagaimana cara menggunakan susu bubuk dengan benar, mereka tidak selalu
melarutkan susu bubuk dengan air matang, mereka menggunakan botol yang tidak
disterilkan (dibebas hamakan). Ini berarti mereka memberi makan kepada bayi
mereka dengan kuman penyakit yang terdapat dalam botol susu. Kuman penyakit ini
sering menyebabkan penyakit mencret, yang bahaya sekali bagi anak. Terkadang
mereka tidak punya cukup uang untuk memakai susu bubuk sesuai dengan yang
tertera dalam petunjuk pemakaiannya, maka mereka memberi lebih banyak air. Hal
ini berarti bahwa para bayi mereka kurang makan. Para bayi kurang makan
memiliki pertahanan tubuh yang rendah terhadap sakit mencret, maka banyak bayi
di seluruh dunia yang meninggal karena mencret.
Pertanyaan-pertanyaan
dan jawaban-jawaban mengenai beberapa pertanyaan umum
1.
Benarkah bahwa menggunakan garam beryodium bisa mencegah
penyakit gondok?
Ya, garam beryodium mengandung
yodium, bahan kimia yang dalam jumlah kecil sangat diperlukan bagi kesehatan
manusia. penyakit gondok yaitu pembengkakan pada kelenjar gondok dileher
biasanya gejala kurang yodium dalam makanan sehari-hari
2.
Benarkah suntikan bisa membawa pengaruh sampingan yang
berbahaya?
Ya, terkadang benar, bahaya terbesar
bahwa jarum suntik itu mungkin tidak sepenuhnya steril, jika jarum tidak steril
bisa menyebabkan infeksi dan sakit kuning (radang hati/hepatitis). Jangan
meminta suntikan yang tidak perlu
3.
Benarkah bahwa obat yang paling keras / pengobatan yang
paling hebat adalah yang paling baik?
Tidak, ini tidak benar, obat yang
keras dan pengobatan yang hebat sering berbahaya, pengobatan yang tepat dan
paling aman adalah yang paling baik. Gunakan obat yang keras untuk penyakit
yang parah. Belajarlah mempertimbangkan antara bahaya obat dengan bahay
penyakit itu sendiri.
4.
Benarkah bahwa obat paling mahal adalah yang paling baik?
Tidak, ini tidak benar. Umumnya obat
yang tepat dan murahlah yang paling baik, gunakan obat yang modern untuk
penyakit parah yaitu pada waktu yang diperlukan
5.
Benarkah bahwa jika orang menderita demam sangat tinggi,
badannya harus didinginkan?
Ya, jika demamnya mencapai 40 derajat
celcius pasien harus dikipasi dan ditutup dengan kain yang dibasahi air dingin
6.
Benarkah bahwa selalu lebih baik mencoba obat tradisional
terlebih dahulu sebelum pergi ke dokter?
Tidak, untuk penyakit yang parah
sekali yaitu bila nyawa penderita mungkin dalam bahaya segere ke dokter
7.
Apakah merebus air minum sampai mendidih selama 20 menit itu
benar-benar perlu?
Ya, untuk mematikan kuman-kuman
penyakit yang menyebabkan beberapa penyakit yang sangat parah, diperlukan
perebusan samapi mendidih selama 20 menit. Kuman penyakit yang bisa dimatikan
yaitu kuman yang menyebabkan sakit kuning
Makanan serat lebih baik dari pada makanan yang jarang
mengandung serat yang berakibat menderita wasir, sembelit, kanker usus.
PENYAKIT-PENYAKIT
YANG SERING MEMBINGUNGKAN
Sebab-sebab
penyakit
Biasanya penyakit disebabkan oleh berbagai sebab,
untuk mencegah dan mengobati penyakit agar berhasil, Anda harus memiliki
pengetahuan yang luas, mengenai penyakit yang umum ditemukan dan berbagai
penyebabnya.
Macam penyakit
dan penyebabnya
Untuk memudahkan pencegahan dan pengobatan suatu
penyakit, maka diklasifikasikan menjadi 2 : penyakit infeksi dan bukan infeksi.
Penyakit infeksi : penyakit yang disebabkan masuknya
bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang sehat
harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.
Penyakit bukan infeksi : tidak menular, sebabnya bukan
karena bibit penyakit. Antibiotika tidak ampuh untuk penyakit bukan infeksi
Contoh penyakit bukan infeksi
Gangguan
yang ditimbulkan oleh suatu kerusakan / kesalahan dalam tubuh :
|
Gangguan
yang ditimbulkan oleh sesuatu dari luar tubuh yang membahayakan / menganggu:
|
Gangguan
yang disebabkan oleh kurangnya sesuatu zat yang diperlukan tubuh :
|
|
Rematik
|
Alergi
|
Kurang
gizi
|
|
Serangan
jantung
|
Asma
|
Kurang vit
B2 (pellagra)
|
|
Penyakit
ayan (epilepsi)
|
Racun
|
Kurang
darah (anemia)
|
|
Penyakit
pembuluh darah otak (pendarahan otak/stroke)
|
Gigitan
ular
|
Gondok
|
|
Kekeruhan
lensa
|
Batuk
karena rokok
|
Pengerasan
hati – cirrhosis hati
|
|
kanker
|
Borok
lambung
|
||
alkoholis
|
|||
Gangguan
yang terjadi sejak lahir
|
Gangguan
yang dimulai didalam pikiran (penyakit mental)
|
||
Bibir
sumbing
|
Ketakutan
akan sesuatu yang dianggapnya berbahaya padahal tidak (paranoid)
|
||
Mata
juling
|
Kecemasan
(anxietas)
|
||
Cacat
lainnya
|
Kepercayaan
akan kutukan (ilmu sihir)
|
||
Epilepsi
(ada beberapa jenis)
|
Ketakutan
yang tidak terkendalikan
|
||
Anak-anak
yang terbelakang
|
|||
Cacat
lahir
|
|||
Penyakit-penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri dan
jasad hidup (organisme) lain yang membahayakan tubuh, kuman ini menyebar dengan
berbagai cara.
Contoh penyakit
infeksi
Jasad
hidup (organisma) penyebab penyakit
|
Nama
penyakit
|
Cara
penularan / cara memasuki tubuh
|
Pengobatan
yang utama
|
Bakteri
(jasad renik/ kuman)
|
TBC
(tuberkulosia)
|
Melalui
udara (batuk)
|
|
Tetanus
|
Luka yang
kotor
|
||
Beberapa
penyakit mencret
|
Lalat, air
dan jari tangan yang kotor
|
||
Radang
paru-paru/ pneumonia (ada beberapa jenis)
|
Lewat
udara (batuk)
|
||
Gonorrhea
& sifilis
|
Hubungan
kelamin
|
||
Luka yang
kena infeksi
|
Kena barang
yang kotor
|
||
Sakit
telinga
|
Dengan
selesma (masuk angin, pilek)
|
||
Borok yang
bernanah
|
Melalui
sentuhan
|
||
Virus
(kuman yang lebih kecil dari pada bakteri)
|
Selesma,
influenza, campak, gondok, cacar air, polio (kelumpuhan kanak-kanak), mencret
karena virus
|
Dari
seseorang yang sakit, lewat udara melalui batuk, lalat dll
|
Tidak ada
obat yang dapat melawan virus secara berhasil
|
Penyakit
rabies
|
Gigitan
binatang
|
Antibiotika
tidak ampuh
|
|
Kutil
(verrucae)
|
sentuhan
|
||
jamur
|
Kurap
(ringworn), kutu air (athlete’s foot) gatal di lipat paha (jock itch)
|
Melalui
sentuhan/ dari pakaian
|
Belerang
dan salep yang mengandung larutan cuka, asam undecylenat
|
Parasit
internal (hewan berbahaya yang hidup didalam tubuh)
|
Didalam
usus : cacing amuba (disentri)
|
Dari
kotoran ke mulut, kurangnya kebersihan
|
Bermacam-macam
obat khusus
|
Di dalam
darah : malaria
|
Gigitan
nyamuk
|
choroquine
|
|
Parasit
eksternal (hewan berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh)
|
Kutu
rambut, kutu hewan, kutu busuk kudis (skabies)
|
Penularan
dari orang-orang yang terinfeksi / dari pakaiannya
|
Insektisida,
lindane
|
Antibiotika tidak berguna untuk penyakit yang
disebabkan oleh virus seperti selesma(masuk angin), influenza, gondok, cacar
air, dll. Jangan mengobati infeksi kejangkitan virus dengan antibiotika karena
tidak akan menolong bahkan mungkin berbahaya. Hindari kesalahpahaman,
perhatikan tanda dan riwayat perjalanan pernyakit pada penderita, jangan
berpegang pada nama yang disebutkan oleh penderita.
CARA-CARA
MERAWAT ORANG SAKIT
Penyakit membuat tubuh menjadi lemah. Agar dapat
segera pulih kembali, diperlukan perawatan khusus. Perawatan merupakan bagian
terpenting dalam pengobatan. Seringkali obat tidak diperlukan tapi perawatan
yang baik selalu hal terpenting.
Perawatan orang
sakit
1.
Kenyamanan bagi pasien
2.
Cairan
3.
Kebersihan perorangan
4.
Makanan yang baik
Perawatan
khusus untuk orang sakit berat
1.
Cairan
2.
Makanan
3.
Kebersihan dan posisi tidur
4.
Mengamati perubahan yang terjadi pada pasien
Tanda-tanda
penyakit yang berbahaya
Sebelum dokter tiba, ikutilah
petunjuk dibawah ini :
1.
Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak dari suatu bagian
tubuh : cara mengatasi perdarahan akibat luka : letakkan bagian yang terluka
lebih tinggi dari badan, gunakan sepotong kain bersih untuk menekan langsung
pada luka, jika tidak ada kain, tekanlah dengan tangan anda. Lakukan terus
sampai darah berhenti. Mungkin memerlukan waktu 15 menit terkadang 1jam/lebih.
Jika dengan cara penekanan perdarahan belum juga berhenti, lakukanlah : tetap
menekan luka, jagalah agar bagian yang terluka berada setinggi mungkin, jika
lukanya terjadi pada tungkai/lengan, ikatlah tungkai/lengan sedekat mungkin
dengan lukanya – antara luka dan badan, ikatan dikencangkan agar dapat
mengatasi perdarahan, untuk mengikatnya gunakan kain yang dilipat-liipat/ ikat
pinggang yang lebar, jangan memakai kawat, tali/tambang yang tipis. PERHATIAN:
anggota gerak diikat hanya bila
perdarahannya hebat dan tidak dapat dikendalikan dengan penekanan langsung pada
luka, longgarkan sebentar ikatannya tiap setengah jam untuk mengetahui apakah ikatan
ini masih diperlukan dan untuk membiarkan darah mengalir, ikatan yang dibiarkan
terlalu lama sangat berbahaya karena dapat merusak lengan / tungkai sehingga
lengan/tungkai tersebut terpaksa harus dipotong, jika perdarahan / lukanya
parah, letakkan kedua kaki lebih tinggi dari pada kepalanya (hal ini untuk
mencegah shock)
2.
Penderita tidak dapat disadarkan (koma): penyebab hilangnya
kesaradan (pingsan) : mabuk, pukulan pada kepala shock, jatuh pingsan akibat
lemah, takut dll, stroke (cva= penyakit pembuluh darah otak). Bila seseorang
tidak sadarkan diri dan Anda tidak mengetahui penyebabnya, lakukan segera
pemeriksaan ini : (1) apakah pernapasannya baik? Jika tidak, dongakkan
kepalanya kebelakang dan tarik rahang dan lidahnya keluar, jika ada sesuatu yang
menyumbat di dalam tenggorokannya, keluarkanlah, jika penderita tidak bernafas,
segera lakukan pernafasan buatan, (2) apakah orang itu kehilangan banyak darah?
Jika ya, hentikan pendarahannya, (3) apakah orang itu berada dalam keadaan
shock? (kulit pucat, lembab, nadi cepat, dan lemah?) jika ya, baringkan dia
dengan kaki lebih tinggi dari pada kepala, dan longgarkan bajunya, (4)
mungkinkah keadaan ini disebabkan oleh pingsan karena kepanasan (heat stroke)
PENYEMBUHAN
TANPA OBAT
Beberapa penyakit tidak memerlukan obat-obatan karena
tubuh kita memiliki pertahanan sendiri/ cara untuk bertahan dan melawan
penyakit. Biasanya, pertahanan alamiah ini jauh lebih penting bagi kesehatan
dari pada obat-obatan.
Beberapa penyakit akan sembuh sendiri –termasuk
selesma & influenza- oleh pertahanan tubuh mereka sendiri, tanpa memerlukan
obat-obatan.
Untuk membantu tubuh dalam memerangi/ mengatasi suatu
penyakit, seringkali yang diperlukan : menjaga kebersihan diri, banyak
istirahat, makan dengan baik. Banyak penyakit dapat dicegah/ disembuhkan tanpa
obat-obatan, jikalau manusia mau mempelajari bagaimana cara menggunakan air
dengan benar, hal ini sudah lebih manjur/ampuh untuk mencegah dan mengatasi
penyakit dari pada semua obat-obatan yang sekarang mereka pakai dan disalah gunakan. Hidung tersumbat (menghirup air garam), gunakan obat
hanya jika benar-benar diperlukan
PENGGUNAAN
OBAT-OBATAN YANG BENAR & SALAH
Setiap obat selalu memiliki bahaya, ada seorang bayi
meninggal setelah Ibunya memberinya obat berbahaya yaitu chloramhenicol untuk
menyembuhkan demam, jangan sekali-kali memakai obat-obatan yang berbahaya untuk
menyembuhkan penyakit yang ringan
petunjuk
menggunakan obat :
1.
gunakan obat hanya jika diperlukan
2.
pelajari cara penggunaan yang benar dan perhatikan peringatan
untuk setiap obat yang Anda pakai
3.
pakailah takaran yang benar
4.
jika obat tersebut tidak dapat menyembuhkan/menimbulkan
gangguan lainnya, hentikan penggunaannya
5.
jika ragu-ragu mintalah nasehat petugas kesehatan
catatan : kadang-kadang terdapat sebagian petugas kesehatan,
para medis dan dokter memberikan obat-obatan tidak sangat diperlukan,
seringkali karena mereka mengira penderita mengharapkan obat suntik dan tidak
akan puas sebelum mendapatkannya. Beritahukan dokter Anda dan petugas
kesehatan, bahwa Anda hanya menginginkan obat suntik/ tablet jika obat-obatan
tersebut memang benar-benar diperlukan. Perbuatan ini akan lebih aman bagi
kesehatan Anda dan lebih hemat.
Kesalahan
menggunakan obat yang sangat membahayakan.
Berikut ini adalah daftar kesalahan-kesalahan yang
berbahaya dan yang sering dilakukan orang dalam penggunaan obat-obatan modern.
Penggunaan yang tidak tepat dari obat-obatan berikut ini menyebabkan banyak
kematian.
1.
Chloramphenicol (cholomycetin) : obat ini sering dipakai
untuk penyakit mencret biasa, sangat berbahaya menggunakan obat ini untuk
penyakit-penyakit ringan lainnya, karena terlalu terlalu berbahaya. Gunakanlah
obat ini untuk penyakit yang sangat parah seperti tifus perut, jangan
memberikan obat ini kepada bayi yang baru dilahirkan
2.
Oxytocin (pitoxin) : pemberian obat ini hanya untuk
menghentikan perdarahan setelah anak dilahirkan. Jangan menggunakan obat selama
masa persalinan apalagi untuk mempercepat persalinan/memberi kekuatan bagi Ibu
3.
Penyuntikan obat, mitos bahwa suntikan lebih manjur dari pada
obat minum adalah tidak benar, seringkali obat-obatan yang diminum bekerja sama
baiknya/bahkan lebih baik dari pada obat suntik. Juga, sebagian besar obat
lebih berbahaya jika disuntikan dari pada jika diminum. Penggunaan obat suntik
harus sangat dibatasi dan hanya boleh dilakukan petugas medis dibawah
pengawasan dokter.
4.
Penicillin : hanya berguna untuk jenis-jenis infeksi
tertentu, penggunaannya untuk keadaan terkilir, memar/ untuk semua rasa
sakit/panas = kesalahan yang besar. Penicillin berbahaya untuk sebagian orang
5.
Suntikan penicillin (terdapat bermacam-macam nama dagang) :
obat-obatan ini sering digunakan terlalu berlebihan dan seringkali untuk
hal-hal yang salah. Obat-obatan ini tidak boleh untuk menyembuhkan salesma
(masuk angin) karena 3 alasan : (1)campuran obat ini tidak berguna untuk
salesma dan flu, (2)campuran obat ini dapat menyebabkan gangguan yang parah,
kadang-kadang menimbulkan tuli/kematian, (3)penggunaannya yang berlebihan akan
mempersulit pengobatan TBC/tuberkulosis/penyakit parah lainnya
6.
Vitamin B12 dan sari/ekstrak hati : obat ini tidak akan
menyembuhkan kekurangan darah (anemia)/’kelemahan’ kecuali dalam hal-hal
tertentu yang jarang dijumpai
7.
Vitamin-vitamin lainnya : jangan menyuntikkan vitamin,
suntikan selalu lebih berbahaya, lebih mahal dan biasanya lebih tidak lebih
manjur dari pada pil. Sungguh disayangkan bahwa banyak orang membuang-buang
uangnya untuk memberli sirup, tonikum dan dll yang mengandung vitamin, banyak
obat tersebut kurang mengandung vitamin yang terpenting. Makanan pelindung dan
pembentuk jaringan tubuh seperti telur, daging, buah-buahan, sayuran dan semua
jenis kacang-kacangan kaya akan vitamin dan unsur gizi lainnya. Pemberian
makanan yang baik kepada seseorang yang kurus dan lemah biasanya akan
memberikan faedah yang jauh lebih besar dari pada memberikan tambahan
tablet/suntikan vitamin dan mineral kepadanya. Seseorang yang makan dengan baik
tidak membutuhkan tambahan vitamin.
8.
Kalsium : menyuntikkan kalsium kedalam pembuluh darah balik
(vena) adalah perbuatan yang sangat berbahaya. Suntikan ini dapat menimbulkan
kematian dengan cepat jika tidak dilakukan secara perlahan-lahan sekali.
Penyuntikan kalsium kedalam otot-otot pantat kadang-kadang menyebabkan
infeksi/kantong nanah (abses) yang sangat parah
9.
‘makanan’ melalui pembuluh darah balik (larutan infus) :
larutan infus tidak lebih dari pada air yang murni dengan sejumlah gula/garam
didalamnya, larutan ini memberikan energi yang lebih sedikit dibandingkan
energi yang terdapat pada sepotong gula-gula besar dan larutan ini akan
mengencerkan darah bukan memperkayanya. Jika seseorang tidak terlatih dengan
baik untuk memasukkan cairan infus kedalam pembuluh darah balik, maka akan ada
kemungkinan bahaya infeksi melalui darah. Keadaan ini dapat menimbulkan
kematian penderita
kapan obat
tidak boleh diminum?
Ada beberapa keadaan dimana tanpa
diragukan lagi, sebaiknya tidak meminum obat tertentu :
1.
wanita hamil/wanita yang menyusui harus menghindarkan semua
obat yang tidak mutlak diperlukan
2.
pada bayi yang baru lahir jangan memberikan obat terlalu
banyak
3.
seseorang yang pernah menderita salah satu jenis reaksi
alergi = bilur-bilur (biduren), gatal dll
4.
orang-orang yang menderita borok lambung/sakit ulu hati
(heartbum) harus menghindarkan obat-obatan yang mengandung aspirin
5.
beberapa obat tertentu dapat membahayakan jika Anda menderita
suatu penyakit tertentu, misalnya, orang-orang yang menderita radang hati tidak
boleh diobati dengan antibiotika/obat-obatan keras lainnya karena hati mereka
mengalami kerusakan obat-obatan tersebut akan menambah kerusakannya
6.
jangan sekali-kali memberikan sulfa kepada orang yang
menderita dehidrasi
ANTIBIOTIKA
& CARA MENGGUNAKANNYA
Bermacam-macam antibiotika bekerja dengan cara yang
berlainan terhadap suatu infeksi khusus. Semua antibiotika memiliki bahaya
dalam penggunaannya tetapi sebagian lebih berbahaya dari pada yang lain, oleh
karena itu kita harus sangat berhati-hati dalam memilih dan menggunakan
antibiotik.
pedoman
penggunaan antibiotik bagi para medis :
1.
jika Anda bukan dokter dan tidak mengetahui dengan pasti
bagaimana cara menggunakan antibiotika dan infeksi apakah yang dapat
disembuhkannya jangan menggunakan antibiotika tersebut
2.
gunakan hanya antibiotika yang dianjurkan untuk infeksi yang
ingin Anda atasi
3.
anda perlu mengetahui kemungkinan bahaya/ akibat antibiotika
dan memperhatikan semua peringatan yang disebutkan
4.
gunakan antibiotika hanya dengan takaran yang dianjurkan,
takaran tergantung kepada penyakitnya, usia/berat badan orang sakit
5.
jika antibiotika menyebabkan ruam pada kulit, gatal-gatal,
sukar bernafas/reaksi-reaksi lain yang parah maka penderita harus menghentikan
penggunaan antibiotika tersebut dan jangan menggunakannya lagi
6.
gunakan antibiotika hanya kalau benar-benar diperlukan
apabila antibiotika digunakan terlalu sering, maka obat ini akan berkurang
mujarabnya dibanding semula
7.
perlu diingatkan, UU melarang penggunaan bebas obat
antibiotika tanpa resep dokter
Yang harus
dilakukan bila antibiotika tidak menolong :
biasanya untuk infeksi pada umumnya,
antibiotika mulai memperlihatkan khasiatnya dalam waktu satu/2 hari. Jika
antibiotika yang Anda gunakan tidak memperlihatkan kesembuhan, mungkin :
1.
penyakitnya bukan seperti yang Anda pikirkan, mungkin Anda
menggunakan obat yang salah. Cobalah untuk mengetahui lebih pasti penyakit penyakit
apakah yang diderita dan gunakan obat yang tepat
2.
takaran antibiotikanya tidak benar, periksalah kembali
petunjuknya
3.
bakterinya telah kebal terhadap antibiotika yang Anda gunakan
(bakteri tersebut tidak lagi dibunuh oleh antibiotika ini), cobalah antibiotika
lain yang dianjurkan untuk penyakit itu.
4.
Mungkin pengetahuan Anda kurang dalam cara menyembuhkan
penyakit tersebut, mintalah pertolongan dokter jika penderita menjadi
parah/semakin memburuk
Pengunaan semua
obat harus dibatasi, kebenaran ini berlaku terutama untuk antiobiotika, karena;
1.
Reaksi dan efek peracunan : antibiotika tidak hanya membunuh
bakteri, tetapi juga berbahaya bagi tubuh, baik karena efek peracunannya maupun
karena kemungkinan reaksi alergi yang ditimbulkannya. Banyak orang meninggal
dunia setiap tahunnya karena mereka menggunakan antibiotika yang tidak
diperlukan
2.
Mengganggu keseimbangan alami : tidak semua bakteri didalam
tubuh membahayakan, sebagian diantaranya diperlukan oleh tubuh agar dapat
berfungsi secara wajar. Antibiotika sering mematikan bakteri yang berguna bagi
tubuh bersama-sama dengan bakteri yang berbahaya. Bayi yang mendapat
antibiotika kerapkali mengalami infeksi jamur pada mulutnya (thrush) dan
kulitnya (moniliasis) keadaan ini disebabkan bakteri yang membantu mengendalikan
pertumbuhan jamur terbunuh oleh antibiotika. Dengan alasan yang sama,
orang-orang yang selama beberapa hari minum ampicillin/ antibiotika berspektrum
luas dimana dapat melawan bermacam-macam bakteri lainnya sekaligus dapat
mengakibatkan mencret. Antibiotika tersebut membunuh beberapa jenis bakteri
yang diperlukan untuk pencernaan dan mengganggu keseimbangan alami bakteri
didalam usus
3.
Kekebalan terhadap pengobatan : dalam jangka panjang, alasan
yang paling penting mengapa penggunaan antibiotika harus dibatasi karena
khasiatnya akan berkurang jika antibiotika digunakan terlalu sering. Jika
bakteri diserang berkali-kali dengan antibiotika yang sama, maka bakteri
tersebut menjadi lebih kuat dan tidak lagi dapat terbunuh oleh antibiotika ini.
Bakteri itu menjadi kebal terhadap antibiotika tersebut. Berdasarkan alasan
ini, penyakit tertentu yang berbahaya seperti tifus perut menjadi lebih sukar
diobati dari pada beberapa tahun yang lampau. Dibeberapa tempat, tifus perut
menjadi kebal terhadap chloramphenicol yaitu obat yang biasanya paling manjur
untuk mengatasi infeksi tersebut. Chloramphenicol telah digunakan secara sangat
berlebihan untuk mengobati infeksi yang ringan yaitu infeksi yang sama sekali
tidak memerlukan perngobatan dengan antibiotika. Jangan menggunakan antibiotika
untuk infeksi yang dapat diatasi oleh tubuh sendiri. Simpanlah antibiotika
untuk saat-saat yang diperlukan
Kapan suntikan
boleh digunakan dan tidak?
·
Tindakan menyuntikkan obat lebih berbahaya dari pada
memberikannya melalui mulut
·
Suntikan hanya boleh diberikan jika benar-benar diperlukan,
suntikan hanya boleh diberikan oleh petugas medis/orang-orang yang terlatih
dalam pelaksanaannya dan dibawah pengawasan dokter
·
Keadaan dimana obat harus disuntikkan :
1.
Jika obat yang dianjurkan tidak tersedia dalam bentuk yang
dapat diberikan melalui mulut
2.
Jika penderita sering mengalami muntah, tidak dapat
menelan/berada dalam keadaan tidak sadar
3.
Pada keadaan darurat tertentu dan pada kasus-kasus yang
istimewa
BAHAYA
PENYUNTIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA :
Bahaya
penyuntikan obat :
1.
Infeksi yang disebabkan oleh kuman yang masuk bersama dengan
jarum suntuk
2.
Reaksi alergi/keracunan yang disebabkan oleh obatnya
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelumpuhan
karena polio, anak yang sedang demam/mengalami tanda-tanda flu tidak diberi
suntikan vaksinasi (imunisasi)/suntikan obat lain karena akan menyebabkan
iritasi karena suntikan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dari polio.
Menurut beberapa ahli, setiap tahun terjadi ribuan kelumpuhan yang disebabkan
oleh suntikan, sebagian besar dari suntikan ini sebenarnya tidak diperlukan
KEADAAN DARURAT
YANG DISEBABKAN OLEH UDARA PANAS :
1.
Kram karena panas : dalam udara yang panas, orang yang
bekerja keras dan banyak berkeringat kadang-kadang dapat menderita kram (kejang)
dengan sakit pada kedua tungkai, lengan/perut. Kram terjadi karena tubuh
kekurangan garam. Pengobatan : masukan satu sendok teh garam ke dalam 1 liter
air matang & minumkanlah
2.
Kelelahan karena panas : orang yang bekerja dan mengeluarkan
banyak keringat dalam udara yang panas dapat menjadi sangat pucat, lemah dan
mungkin merasa akan pingsan, kulitnya dingin dan lembab, nadi cepat dan lemah.
Pengobatannya : baringkan orang tersebut ditempat yang sejuk, angkat kedua
kakinya dan urutlah tangkainya. Beri minum air yang dicampur garam (1 sendok
teh garam dalam 1 liter air). Jangan berikan apa-apa lewat mulut selama
penderita tidak sadar.
APA YANG HARUS
DIMAKAN AGAR TETAP SEHAT
gizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya
mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai
cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat.
Dengan gizi yang baik, manusia menjadi sehat dan cerdas, manusia yang sehat dan
cerdas dapat memiliki daya kerja yang baik, daya kerja baik meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan ini merupakan tanda rakyat sejahtera. Keadaan gizi
disetiap orang didalam masyarakat kita mencerminkan kesejahteraan.
MAKANAN YANG
DIPERLUKAN TUBUH AGAR TETAP SEHAT :
Agar tubuh tetap sehat dan kuat, kita memerlukan
keseimbangan berbagai makanan bergizi setiap harinya. Setiap kali makan, kita
harus makan satu jenis makanan dari masing-masing kelompok makanan :
1.
kelompok protein/ zat putih telur (makanan pembentuk jaringan
tubuh) : protein dibutuhkan untuk pertumbuhan yang sempurna, untuk pembentukan
jaringan otot, otak dan bagian tubuh lainnya. Untuk tumbuh dan menjadi kuat,
setiap orang harus makan cukup protein setiap hari. Makanan yang kaya akan
protein : telur, ayam, daging, susu, keju, kacang kedelai, makanan yang berasal
dari laut. Makanan yang cukup mengandung protein : kacang polong, buncis,
kacang tanah, sayuran berwarna hijau tua, biji-bijian seperti gandum,
padi-padian dan kacang-kacang lain
2.
kelompok gula dan tepung (makanan pemberi tenaga) : tepung
dan gula merupakan makanan yang memberi tenaga, makanan ini dapat disamakan
dengan kayu untuk pembakaran. Semakin keras seseorang bekerja, semakin banyak
ia membutuhkan tepung dan gula. Tapi jika kita hanya makan kelompok makanan ini
saja tanpa protein, akan membuat tubuh kita lemah. Tepung : jagung, biji-bijian
(gandum,beras,padi-padian lain), mie, makaroni dll, kentang, ubi rambat, ketela
pohon, talas. Gula : gula, madu, tebu, buah-buahan yang manis, pisang masak
yang manis, susu
3.
kelompok lemak dan minyak (makanan cadangan tenaga) : lemak
merupakan bentuk cadangan tenaga yang disimpan. Tubuh kita akan mengubah lemak
menjadi gula jika diperlukan tenaga lebih banyak. Makanan yang kaya akan lemak
: minyak goreng nabati, minyak selada, lemak sapi, mentega, margarin. Makanan
yang cukup mengandung lemak : kacang tanah, wijen, kedelai, kelapa, susu,
kacang-kacangan, alpokat
4.
kelompok vitamin dan mineral (makanan pelindung) : vitamin
merupakan makanan pelindung, vitamin membantu tubuh agar dapat bekerja dengan
sempurna. Kita akan sakit jika kekurangan vitamin. Mineral berguna untuk
membantu gigi geligi, tulang belulang dan darah. Makanan yang kaya akan vitamin
dan mineral : daging dan hati (vit A dan B), ayam (Vit A dan B), telur (vit A
dan B), ikan (minyak ikan banyak mengandung vit A), keju (vit A dan D), sayuran
(terutama yang berwarna hijau gelap dan kuning kemerah-merahan (vit C dan zat
besi), buah-buahan (vit C), semua jenis biji-bijian (vit B), ganggang laut
(mengandung yodium)
Referensi
1.
Diagnosis and Management Neonatal Pneumonia, Frank Shann, ARI
News, issiu 11, August 1988
2.
Indonesian Medical Traditions: Bringing Together the Old and
the New, Mitchell dll, Monas University,
1982
3.
Asian Medical Systems: A Comparative Study, Charles Leslie.
Berkeley: University of California Press, 1976
4.
Dll :D
Langganan:
Postingan (Atom)