Rabu, 30 April 2014

Krisi Multidimensi, Mau Sampai Kapan?

Suatu pohon akan tetap bisa tumbuh berkembang dengan baik, jika memiliki tunas yang baik. Begitu juga dengan sebuah bangsa akan tetap hidup dan berkembang dengan baik jika ada tunas bangsa. Salah satunya adalah generasi penerus yang sehat, cerdas, empati, dan sifat positif lain.

Bila dikaitkan dengan dunia kampus, mahasiswa merupakan asset yang luar biasa untuk membangun bangsa. Apalagi bila dikaitkan dengan Tridarma Perguruan Tinggi, yakin pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sudah selayaknya mahasiswa ikut terlibat memikirkan masalah bangsa yang dimulai dengan masyarakat di sekitarnya.
Tapi apakah yang terjadi dengan mahasiswa saat ini? Sudahkah mahasiswa di zaman kapitalis ini mau meluangkan waktunya untuk ikut serta memikirkan solusi untuk permasalahan bangsa yang begitu kompleks? Dan juga bagaimana dengan peran kampus sebagai operator utama dalam melahirkan asset bangsa?

Karena sesungguhnya banyak pekerjaan rumah yang menanti generasi muda nanti. Misalnya realitas penumpukan sampah yang diakibatkan salah kelola sampah sejak awal.
Ada satu kota yang memiliki slogan baru sebagai “Kota Lautan Sampah”. Permasalahannya begitu kompleks, sampai-sampai terjadi longsor sampah di sana. Longsor sampah itu merupakan fakta satu-satunya di dunia. Karena lazimnya longsor adalah longsor tanah, bukan longsor sampah merenggut nyawa manusia.

‘Bencana sampah’ tersebut tentunya terjadi karena adanya kesalahan dalam pengelolaan barang buagan tersebut.

Dalam hal ini, mahasiswa, sebagai kaum intelektual dan penerus bangsa, sudah sepatutnya belajar dari pengalaman tersebut. Perlu memikirkan bagaimana pengelolaannya yang efisien sehingga ‘’Kemudian jika kita melirik sejenak masalah ekonomi bangsa ini, ternyata bangsa ‘bencana’ serupa tidak terulang.

Penguasaan Modal
Kemudian, jika kita melirik ke permasalahan ekonomi, ternyata bangsa ini masih sakit dari sisi ekonomi, tepatnya mengalami krisis ekonomi yang semakin tak terpulihkan karena semua kekayaan negara dikuasai oleh segelintir elit politik dan modal.

Penguasa modal internasional telah menekan elit pemerintahan supaya memperoleh kemudahan-kemudahan akses dan penguasaan sumber-sumber kehidupan rakyat, aset negara (perusahaan-perusahaan milik negara), keringanan pajak, dan lain-lain.

Perekonomian nasional telah bertekuk lutut pada system kapitalis global. Seperti telah disahkannya beberapa perundang-undangan yang memberi akses seluas-luasnya bagi kepentingan modal dalam dan luar negeri atas berbagai sumber kehidupan rakyat, sebagaimana tertuang dalam UU Perkebunan, UU Sumberdaya Air, dan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-undang (Perpu) No I/2004 tentang perubahan Undang- Undang No 41/1999 tentang Kehutanan, dan lain-lain.

Untuk yang terakhir, isinya menambah ketentuan baru pada UU 41/1999, yaitu Pasal 83 (a) dan pasal 83 (b). Pasal 83 (a) berbunyi, ‘Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimasksud,’

Seperti dikutip dari walhi.or.id, itu sangat ironis. Mengingat sebelum Perpu dikeluarkan, pemerintah menyerukan untuk memberi kesempatan kepada hutan untuk bernafas, sehingga Perpu ini menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang rasional dan tidak memiliki komitmen menghadapi kondisi kritis kehutanan Indonesia yang di ambang kehancuran.

Sebagaimana jamak diketahui, Setiap tahunnya hutan Indonesia mengalami deforestasi sebesar 3,8 juta hectare yang mengakibatkan kerugian pemerintah sebesar kurang lebih Rp30 triliun per tahun.

Pengeluaran Perpu tersebut merupakan cerminan dari tidak kuasanya pemerintah menahan tekanan dari investor dan pemerintah asing yang menginginkan pelolosan praktik pertambangan di kawasan hutan lindung.

Privatisasi kekayaan alam hanya diperuntukkan semata-mata tujuan komersial. Yang pada akhirnya, berbagai bencana lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, kebakaran hutan dan lahan, banjir, kekeringan, dan krisis air telah menjadi bencana yang sudah menjadi makanan keseharian rakyat dari tahun ke tahun.

Coba tengok, menurut catatan Bakornas sejak tahun 1998 sampai pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan korban sekitar 2000 orang. Dengan 85% dari bencana tersebut, merupakan bencana banjir dan longsor. Hal ini menunjukkan bahwa bencana terbesar yang terjadi justru bencana yang bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan resikonya.

Lalu di manakah peran konkrit pemerintah? Bukankah dalam buku kewarganegaraan sudah jelas bahwa pemerintahlah yang seharusnya menangani urusan rakyat?

Nah, yang dipaparkan sebelumnya hanya sedikit kenyataan pahit yang harus ditelan secara suka rela. Jika bangsa ini tidak segera merubah sistem yang sudah terbukti hanya menambah beban hidup rakyat, maka pembusukan bangsa bukanlah sebuah utopis.
Karenanya, generasi muda, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, harus belajar membenahi diri, agar nantinya bisa memperbaiki bangsa ini. Generasi muda jangan justru ikut terseret pada gelombang hedonisme yang memiliki pandangan, kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.

Sebagai ilustrasi terakhir tentang perjalanan sebuah kapal laut yang memuat dua penumpang, yaitu penumpang kelas eksekutif ditingkat atas dan penumpang kelas ekonomi di lantai dasar.

Kebutuhan penumpang tersebut adalah air, tapi air tersebut hanya ada ditingkat atas, otomatis penumpang yang ada dibawah harus mengambil air ke lantai I. Akan tetapi jika penumpang tingkat bawah sudah tidak mau bersusah payah sedikit untuk mengambil air di tingkat I, mereka membuat lubang saluran air dari dinding kapal. Sehingga otomatis lama kelamaan kapal akan tenggelam, Itu pun jika penumpang kelas atas membiarkan penumpang kelas bawah melubangi dinding kapal. Sehingga yang akan tenggelam bukan hanya orang yang melubangi kapal saja, tetapi seluruh penghuni kapal akan tenggelam!

Begitu juga dengan bangsa ini. Jika mereka yang memiliki kendali untuk mengendalikan dengan tidak menggunakan fungsinya dengan baik untuk menjaga, maka yang tenggelam bukanlah satu, dua pulau tapi seluruh bangsa ini, akan tenggelam dalam krisis multidimensi yang tidak berkesudahan.

Tim Rostrum
Universitas Komputer Indonesia

---  Dulu, tulisan ini sempat dipublish di Koran Media Indonesia di rubrik RosTrum hari selasa, 30 Oktober 2007 halaman 26, Ini tulisan lama saya, kenang-kenangan :D

Knowlegde is Power but Character is More…


Perhiasan seseorang ditengah masyarakatnya
Adalah keluhuran akalnya, meski sedikit kekayaannya
Dan keburukannya di tengah masyarakat adalah kekerdilan akalnya,
Meski tinggi nasab keturunannya.
Sebaik-baik pemberian Allah kepada seseorang adalah akalnya
Tak ada sesuatu pun yang setara dengannya.
Jika Dia telah memberi kesempurnaan akal bagi seseorang,
maka sempurna pula akhlak perbuatannya.
(Al-Mawardi, Adabud Dunya Wad-Diin. Hlm. 20, cet. Ke-4)

Siapapun yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, apakah jalan itu panjang atau pendek, apakah pengetahuan itu besar atau kecil, Allah Yang Mahakuasa akan membuat orang itu berjalan di atas jalan surga dan para malaikat akan menghamparkan sayap-sayap mereka dihadapannya. Semua malaikat yang ada di langit maupun di bumi dan semua ikan di dalam air akan berdoa memohon keampunan baginya. Tingginya kedudukan seorang pencari ilmu dapat dibandingkan dengan mujahid yang saleh, seperti bulan purnama di antara bintang-bintang. Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi karena para Nabi & Rosul mewariskan kekayaan ilmu.

Genki o dase yo, totemo tanoshikatta des ^_^

Ketika Akal Menyinari Proses Keimanan

Dalam buku Jeffery Lang yang berjudul “Aku Bertanya, maka Aku Beriman” ada sebuah deskripsi tentang fenomena proses keimanan yang luar biasa. Setelah mengkaji Islam, Jeffry Lang akhirnya memutuskan untuk menjadi mu’alaf. Beliau adalah seorang Profesor matematika di Universitas Harvard, beliau meneliti isi Al-qur’an secara menyeluruh sebelum menjadi seorang muslim dan kesimpulan yang beliau dapatkan bahwa yang membuat Al-qur’an adalah yang ahli matematika. Intinya beliau jatuh hati pada isi al-qur’an yang berimbas pada keputusan beliau untuk memeluk Islam yaitu menjadi seorang muslim ditengah-tengah masyarakat yang sekuler. Jeffry Lang masuk Islam melalui proses berpikir yaitu dengan mengkaji Al-Qur’an.

Begitu juga dengan Ibu Irene Handono, awalnya beliau adalah seorang Biarawati dan kemudian masuk Islam setelah mengkaji Al-qur’an. Ibu Irene Handono memutuskan menjadi seorang muslimah melalui proses berpikir yang disandarkan pada al-Quran.

Lalu bagaimana dengan kita yang sudah dari bayi mendapatkan predikat seorang Muslim? Proses keimanan seperti apakah yang sudah kita tempuh untuk mendapat predikat seorang muslim? Sebagai manusia yang dianugrahi akal, sudah seharusnya proses keimanan yang dijalani adalah melalui proses berpikir berlandaskan pada dalil yang bisa dipertanggungjawab yaitu Al-qur’an dan sunnah, sehingga keimanan yang terbangun pun merupakan keimanan yang kokoh tak tergoyahkan oleh romantisme dan fatamorgana dunia.

Tapi terkadang, manusia itu memang kurang menghargai sesuatu yang didapat dengan mudah. Seperti keimanan kita di Indonesia, begitu mudahnya kita menjadi seorang muslim karena orang tua kita muslim, lingkungan kita muslim dan mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim. Bahkan, Indonesia merupakan jumlah muslim terbesar didunia. Tapi Sudahkah pemikiran dan sikap kita pun sesuai dengan aturan Islam? Sudahkah kita mengkaji tentang Islam secara komprehensif? Sudahkah kita menjadikan Islam sebagai solusi atas permasalahan hidup kita?

Jika proses keimanan kita lahir dari sesuatu yang instan tanpa adanya proses berpikir yang cemerlang, maka ada kemungkian bahwa keimanan yang lahir pun adalah keimanan yang instan, mudah datang dan mudah pergi.

Ketika ada yang bertanya kepada kita, “Kenapa Anda memilih Islam sebagai Agama?” dan kita menjawab “Karena orang tua saya Islam”. Tentu jawaban “Karena orang tua saya Islam” adalah jawaban yang boleh-boleh saja. Tapi alangkah lebih bijak jika kita menjadi Muslim karena merupakan hasil dari proses berpikir secara cemerlang yang berlandaskan dalil shohih, sehingga keimanan kita bukanlah keimanan yang instan tapi semoga saja dengan proses keimanan menggunakan akal sehat dan didasarkan pada dalil yang shahih (Al-Qur’an dan sunnah) mampu mengokohkan keimanan kita dalam kondisi apapun seperti halnya keimanan para sahabat Rasul Saw yang begitu kokoh memperjuangkan Islam karena mereka sudah memahami hakikat dari keimanan.

Komponen Berpikir
Sekarang, mari kita bahas bersama tentang jalan menuju keimanan melalui proses berpikir yang berlandaskan dalil. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang berpikir. Coba perhatikan benda yang ada di dekat Anda, misal Handphone. Katakanlah Handphone Anda seharga satu milyar dolar (sudah semilyar, dolar pula..) Hp yang harganya semilyar dolar itu ternyata pulsanya nol rupiah, pertanyaanya; bisakah hp itu digunakan untuk menelpon atau sms? Pastinya tidak kan? Karena ada salah satu komponennya yang tidak lengkap yaitu pulsa. Atau katakanlah hp tersebut pulsanya sejuta dolar tapi keypednya tidak ada, bisakah hp tersebut digunakan untuk mengetik sms? Pastinya tidak bisa digunakan bukan? Karena komponennya tidak lengkap.

Benda apapun yang ada disekitar kita, entah itu handphone, komputer, mobil, pulpen dan lain sebagainya tidak bisa digunakan dengan baik jika komponenya tidak lengkap.

Sama halnya dengan berpikir, kita tidak akan pernah bisa berpikir dengan baik jika salah satu komponen berpikirnya tidak lengkap. Bisakah Anda melihat warna disekitar Anda tanpa mata? Bisakah Anda mendengar tanpa telinga? Bisakah Anda mencium wanginya parfum tanpa hidung? Bisakah Anda merasakan lezatnya makanan tanpa lidah? Sebagai manusia biasa yang normal pastinya tidak bisa melihat warna tanpa mata, tidak bisa mendengar suara tanpa telinga dan lain lain tanpa panca indera. Inilah komponen berpikir yang pertama yaitu Panca Indra.

Ketika Anda melihat benda berwarna, dan ditanya itu warna apa? Anda pasti bisa menjawabnya dengan baik jika warna suatu benda tersebut jelas, misal warna hijau, biru dan lain sebagainya. Warna tadi merupakan fakta, fakta didunia ini ada dua yaitu fakta berupa benda dan perbuatan. Fakta berupa benda, seperti meja, kursi, rumah dan lain sebagainya (benda dalam arti apapun yang bisa diindera oleh panca indera kita). Sedangkan fakta berupa perbuatan adalah aktifitas yang sedang dilakukan, misalnya Anda sedang membaca, menulis, berlari dan aktifitas lainnya.

Keberadaan Fakta inilah yang akan memicu manusia untuk berpikir dalam menghukumi suatu realitas. Manusia yang memiliki akal sehat tidak bisa terlepas dari aktifitas berpikir, entah itu berpikir secara dangkal maupun berpikir serius. Tergantung dari kondisi psikologis dan kebutuhan manusia tersebut dalam memahami hakikat dari segala sesuatu. Tanpa adanya fakta yang nyata, tentu manusia tidak bisa memikirkannya dengan baik. Seperti halnya pembahasan mahluk ghaib tanpa dilandaskan dalil yang shohih menyebabkan kaum muslimin di Indonesia berimajinasi tingkat tinggi, seperti di film layar lebar saat ini yang cukup marak yaitu film tentang pocong hingga macam-macam film tentang kuntilanak sudah cukup banyak.

Film bertemakan hal-hal yang bernuansa mahluk ghaib ini, jika kita tidak hati-hati mencernanya tentu akan meracuni pemahaman kita yang harusnya kita takut dan taat pada Allah SWT menjadi takut pada kuntilanak atau mak lampir yang tidak jelas keberadaannya karena terkooptasi oleh film bahwa mak lampir bisa membunuh manusia misalnya, padahal dalam Islam bahwa yang memiliki kuasa untuk menghidupkan dan mematikan hanya Allah SWT.

Bahkan yang lebih miris lagi adalah ketika ada orang tua muslim yang menakut nakuti anaknya dengan genderewo atau mahluk ghaib sejenisnya ketika anaknya tidak mau berhenti nangis karena rewel, tentu pola pendidikan anak seperti ini akan menanamkan rasa takut yang salah yaitu takut pada setan bukan lagi takut atau taat pada Sang Khalik yaitu Allah SWT.

Maka, kualifikasi fakta dalam ruang lingkup berpikir adalah fakta yang bisa diindera oleh panca indera manusia dalam bentuk fakta nyata yaitu baik berupa benda maupun fakta berupa perbuatan/ aktifitas. Pembahasan tentang sesuatu yang metafisika dalam perspektif Islam harus dilandaskan pada dalil shahih karena akal manusia memiliki keterbatasan yaitu akal tidak bisa menjangkau sesuatu diluar stok of knowledge manusia. Maka komponen berpikir yang kedua yaitu fakta yang bisa berupa benda atau perbuatan.

Kemudian jika Anda memberikan soal Matematika SMU pada orang gila, bisakah orang gila tersebut menjawabnya dengan benar? Jika orang gilanya benar-benar gila, pastinya orang gila tersebut tidak akan pernah bisa menjawab soal matematika SMU dengan benar, karena otaknya bermasalah. Inilah komponen berpikir yang ketiga yaitu otak yang sehat.

Sekarang saya bertanya “Hai, How are you?” jika Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya, pastinya Anda bisa menjawab dengan mudah minimal Anda menjawab; “I’m fine thanks ..bla bla bla” sekarang bisakah Anda menjawab pertanyaan saya; “Ni hao Ma?” jika Anda belum pernah belajar bahasa Mandarin sama sekali, maka ketika Anda mendengar kata “Ni hao ma?” Anda akan bingung atau bahkan Anda balik bertanya tentang arti “Ni hao ma.”

Kenapa pertanyaan “Hai, How are you?” bisa Anda pahami dengan mudah? Karena bisa jadi Anda sudah pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya sedangkan pertanyaan “Ni hao Ma?” tidak bisa Anda pahami, karena Anda belum pernah belajar bahasa mandarin sama sekali. Bahasa Mandarin menjadi sulit dimengerti karena tidak ada data base atau informasi sebelumnya dalam otak kita.

Berbeda jika Anda sudah pernah belajar bahasa Mandarin sebelumnya dan tahu arti dari pertanyaan “Ni hao Ma?’. Inilah komponen berpikir yang ke-empat yaitu informasi sebelumnya atau dalam bahasa arab biasa disebut dengan istilah matlumat stabiqah

Berdasarkan pemaparan diatas, bisa kita simpulkan 4 komponen berpikir yaitu;
1. Panca Indra
2. Fakta
3. Otak
4. Informasi sebelumnya

Level Berpikir

Ketika 4 komponen diatas kita miliki, maka Insya Allah kita bisa berpikir dengan baik. Semua orang memang berpikir, tapi pertanyaannya adalah berpikir yang bagaimana satu?

Sekarang, mari kita masuk pada pembahasan selanjutnya yaitu tentang tingkatan berpikir. Ada 3 tingkatan atau level berpikir;
1. Berpikir dangkal
2. Berpikir mendalam
3. Berpikir menyeluruh / cemerlang / holistik/ mustanir

Untuk memahami dengan mudah 3 level berpikir diatas, mari kita bahas bersama satu per satu level berpikir.

Pertama, tentang orang yang berpikir dangkal adalah orang yang langsung mengeluarkan kesimpulan berdasarkan sesuatu yang kasat mata tanpa ditelaah lebih lanjut kebenarannya apakah fakta tersebut memang benar atau salah. Untuk lebih memahami proses berpikir dangkal, kita ambil contoh fakta yang sederhana misalnya ada pohon yang memiliki buah berduri. Orang yang berpikir dangkal, ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia langsung ambil kesimpulan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah pohon durian.

Berpikir dangkal muncul sebagai akibat dari kurangnya pengkajian yang mendalam dan menyeluruh terhadap informasi-informasi tentang fakta yang dihadapi. Orang yang berpikir dangkal seringkali merasa puas hanya dengan melihat permukaan atau sifat-sifat lahiriah dari fakta yang terjadi.

Level berpikir yang kedua yaitu berpikir mendalam, Orang yang berpikir mendalam adalah orang yang mampu menghukumi suatu realitas melalui proses berpikir berdasarkan penela’ahan terhadap objek berpikirnya terlebih dahulu, sehingga kesimpulan yang didapat merupakan kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual.

Ambil contoh fakta yang sama misalnya ada pohon memiliki buah berduri. Orang yang berpikir mendalam ketika menemukan fakta berupa pohon yang memiliki buah berduri, dia tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian. Tapi dia terlebih dahulu meneliti pohon tersebut mulai dari struktur daun, batang, rasa buah, biji dll. Sampai akhirnya dia mempunyai data yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa pohon yang memiliki buah berduri adalah benar-benar pohon durian karena dilihat dari struktur daun, batang, rasa dan lain sebagainya menunjukkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian.

Berpikir mendalam ini biasanya digunakan oleh para ilmuan atau mahasiswa ketika mengerjakan TA (Tugas Akhir) maupun penelitian ilmiah.

Level berpikir yang ketiga yaitu berpikir cemerlang/mustanir. Orang yang berpikir cemerlang adalah orang yang mampu mengaitkan realitas apapun didunia ini dengan hakikat transendental, yaitu dibalik segala sesuatu yang terjadi didunia ini ada yang menciptakan yaitu Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan dari sumber terpercaya yaitu al-Qur’an.

Untuk memahami dengan mudah tentang berpikir cemerlang ini, ambil contoh fakta yang sama yaitu ada pohon memiliki buah berduri, orang yang berpikir cemerlang ketika menemukan fakta tadi, kali pertama dia melakukan proses berpikir mendalam dan ketika dia sudah menemukan jawaban yang bisa dipertanggujawabkan bahwa pohon tersebut adalah pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana. Tapi dia mencari tahu hingga kehakikat buah tersebut. Dalam dunia akademis, berpikir cemerlang seharusnya dimiliki oleh mereka yang memiliki gelar Ph.D atau Doctor of Philosophy, karena kerjaan gelar Ph. D itu memang memahami hakikat bidang ilmunya bukan?

Kembali pada pembahasan kita tentang durian, ketika orang yang berpikir cemerlang sudah mendapatkan jawaban bahwa pohon tersebut benar-benar pohon durian, dia tidak berhenti sampai disana tapi dia mencari tahu hingga ke hakikat pohon durian tersebut. Misal; kenapa durian ini ada? Dari manakah durian ini? Oh dari pohon. Pohon durian dari mana? Oh dari biji mati yang ditanam ditanah yang mati kemudian disiram dengan air dan diberi pupuk. Ko’ bisa yaa biji yang mati kemudian ditanam ditanah yang mati menumbuhkan pohon durian yang luar biasa? Adakah pohon durian tumbuh dengan sendirinya? Ataukah ada yang menumbuhkan? Jika ada yang menumbuhkan pohon durian, siapakah yang menumbuhkannya dan untuk apa menumbuhkan pohon durian tersebut?

Sebelum kita menyimpulkan tentang hakikat pohon durian tadi apakah tumbuh dengan sendirinya ataukah ada yang menciptakan dan mengatur pertumbuhannya? Mari kita perhatikan benda yang ada disekitar kita misalnya buku yang acak-acakan. Adakah buku yang acak-acakan itu kacau balau dengan sendirinya atau ada yang ngacak-ngacak? Pastinya buku tersebut berantakan karena ada yang memberantakan buku tersebut, ya kan? Secara akal sehat, buku yang acak-acakan saja berantakan karena ada yang ngacak-ngacak, apalagi untuk siklus pertumbuhan pohon durian yang sangat mengagumkan tadi. Pastinya ada yang menciptakan dan mengaturnya.

Makanan yang kita makan sehari-hari saja, kita yakin bahwa makanan tadi ada karena ada yang memasaknya yaitu ada orang yang menciptakan makanan tersebut, apalagi dengan pohon durian yang memiliki sistem dan struktur dalam pohon yang luar biasa. Coba perhatikan daunnya, batangnya, biji dan rasanya, luar biasa bukan?

Sungguh tidak masuk akal sehat jika segala sesuatu yang luar biasa di alam semesta ini seperti pohon, bunga, manusia, matahari, semut dan lain sebagainya ada dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu didunia ini yaitu sesuai dengan kabar yang dikabarkan dari Al-qur’an bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu didunia ini. Orang yang berpikir cemerlang mampu mengaitkan realitas apapun dengan hakikat penciptaan sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an.

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” [Al-Baqarah:22]

Allah SWT memberitakan dalam Al-qur’an bahwa Allah-lah yang menciptakan siang, malam, matahari, bulan, angin, hujan, udara, langit, jari tangan kita yang lentik, wajah kita yang rupawan, tubuh kita yang kokoh, mata kita yang sangat luar biasa, kulit kita yang halus dan lain sebagainya, sudahkah manusia berpikir tentang hakikat mengapa Allah menciptakan Alam semesta yang sangat luar biasa ini? Ataukah manusia masih ragu dengan kebenaran isi Al-Qur’an? Allah menantang siapapun yang meragukan Al-qur’an...

Allah SWT berfirman..

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [Al-Baqarah:23-24]

Metode Berpikir
Kembali pada pembahasan kita tentang berpikir, komponen berpikir sudah dibahas, kemudian level berpikir sudah dibahas dan sekarang adalah saatnya membahas tentang metode berpikir. Metode merupakan suatu cara yang baku. Dalam dunia akademik seperti mahasiswa yang sedang menyusun TA pastinya sudah tidak asing dengan istilah metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif dan sejenisnya.

Kenapa metode berpikir harus dipahami bersama? karena seperti halnya kita akan melakukan penelitian entah itu kualitatif maupun kuantitatif, jika niat awal kita melakukan metode penelitian kualitatif tapi metode yang digunakannya salah maka sudah dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang dihasilkan adalah salah, meskipun referensi atau data yang kita punya itu sangat luar biasa. Begitu juga dengan berpikir, meskipun referensi kita canggihnya luar biasa tetapi ketika metode berpikir kita salah maka kesimpulannya pun bisa jadi akan salah.

Ada 2 Metode berpikir yaitu;
1. Metode berpikir ilmiah
2. Metode berpikir rasional

Metode berpikir ilmiah dipersilahkan untuk digunakan dalam kajian bidang ilmu sains dan bidang ilmu eksperimen, tapi tidak boleh digunakan untuk memahami ilmu agama tentu saja. Karena dalam metode berpikir ilmiah ketika akan menghukumi sebuah realitas dengan cara melakukan eksperimen terhadap realitas yang ingin dicari kebenarannya seperti menggunakan premis mayor dan premis minor, kebenaran yang dihasilkan dari berpikir ilmiah adalah kebenaran relatif. Bisa jadi hari ini teorinya benar tapi besok atau lusa bisa jadi salah jika ada penelitian orang lain yang lebih benar berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Seperti teori evolusi Darwin yang sudah diruntuhkan oleh Harun Yahya, dahulu kala Darwin berpendapat bahwa nenek moyang dia itu monyet, saya pikir mungkin benar bahwa nenek moyang Darwin memang monyet, tapi untuk saya pribadi karena saya seorang muslim, Allah SWT sudah mengabarkan dalam Al-qur’an bahwa nenek moyang saya adalah seorang Nabi Adam As.

Dalam memahami agama Islam, metode berpikir yang harus digunakan adalah metode berpikir rasional. Metode berpikir rasional adalah menggunakan 4 komponen berpikir yaitu adanya fakta, panca indera, otak dan informasi sebelumnya(Al-qur’an dan sunnah sebagai rujukan) ketika mengambil solusi dari setiap permasalahan apapun yang sedang dihadapi dalam hidup. Tujuan dari berpikir adalah mencari kebenaran. Dalam Islam, kebenaran adalah segala sesuatu yang datang dari Allah SWT.

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. [TQS. Al Kahfi:29]

Kenapa kebenaran dalam Islam adalah hak mutlak milik Allah SWT sesuai dengan yang dikabarkan Al-qur’an? Tentu saja karena Allah SWT lah yang memiliki Langit dan Bumi. Allah lah pemilik kehidupan yang telah menciptakan segala sesuatu didunia ini dengan sangat sempurna.

Secara akal sehat ketika kita adalah pemilik suatu perusahaan, otomatis merupakan sesuatu yang lumrah ketika kitalah yang membuat aturan untuk perusahaan kita. Mulai dari apakah kita mau menggaji cleaning service lebih tinggi dari manajer perusahaan yah tentu sah-sah saja, toh kita yang punya uang kan?

Tapi tentu saja, Allah SWT tidak bisa disamakan dengan pemilik perusahaan yang berhak menentukan gaji sesuka hati pada karyawannya. Karena Allah SWT Maha Adil, Maha Sempurna, Maha Cerdas dan Maha Segala-galanya. Perbandingan diatas hanya sebuah alur berpikir sederhana tentang siapakah yang berhak menentukan sebuah kebenaran dalam beragama? Manusia? Atau Allah SWT?

Pastinya, apa yang saya paparkan diatas tidak bisa menjadikan siapapun didunia ini menjadi manusia yang beriman jika dari dalam dirinya sendiri tidak tergerak untuk mencari kebenaran hakiki yang akan menggerakkan dirinya untuk tunduk kepada Allah SWT. Orang yang mau, pasti ada jalan dan orang yang tidak mau, banyak alasan. Sungguh, keimanan tidak bisa dibeli dengan uang, keimanan tidak bisa didapat dari seorang Ayah yang shaleh, keimanan tidak bisa dicapai dengan sebuah retorika. Keimanan hanya bisa dicapai dengan memahami hakikat keimanan yang kemudian diaplikasikan dalam hidup hingga akhir hayat.

Begitu mahalnya keimanan sehingga seorang Bilal lebih memilih ditindih oleh batu yang besar ditengah teriknya panas matahari di gurun padang pasir dari pada keluar dari agama Islam, karena Bilal sudah memahami hakikat keimanan yang didapat dari Rasul Saw.

Berbeda dengan realitas kaum muslimin saat ini, ketika ada yang dengan mudahnya keluar dari agama Islam hanya karena masalah duniawi ditambah lagi tidak adanya pemahaman yang shahih tentang Islam. Jika memang tidak tahu tentang Islam yang sebenarnya, kenapa tidak mencari tahu? Bukankah Allah sudah menganugrahkan akal? Bahkan Allah SWT sudah menganugrahkan Al-Qur’an kepada siapapun yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada didunia ini. Dalam Islam, orang yang tidak tahu tidak dosa tapi akan menjadi dosa ketika tidak mencari tahu.

Definisi dan Ruang Lingkup Aqidah Islam

Jika kita menelaah definisi tentang keimanan atau Aqidah yang dalam bahasa arab berasal dari lafadz ‘aqada (mengikat). Aqidah adalah iman yang merupakan pembenaran (keyakinan) yang utuh, diaplikasikan dalam hidup dan bersumber dari dalil. Dalil terdiri dari dua yaitu dalil aqli dan dalil naqli. Dimana dalil aqli (akal) adalah sebagai alat untuk memahami keimanan yang bisa dibuktikan oleh akal untuk mencapai kebenaran yang bersifat pasti pada salah satu rukun-rukun akidah seperti hakikat penciptaan, masuk akal bukan? Kemudian dalil naqli yaitu suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang rukun-rukun akidah seperti ayat-ayat al-Qur’an.

Aqidah Islam secara istilah adalah pemikiran menyeluruh tentang segala sesuatu didunia ini seperti alam semesta, manusia dan kehidupan ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT dan setelah dunia ini berakhir (hari kiamat) akan ada alam akhirat dimana seluruh manusia didunia ini akan dibangkitkan dari kubur untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya dihadapan Allah Yang Maha perkasa yang akan berbuah pahala atau dosa. Jika pahala seorang hamba lebih banyak dari dosanya maka Allah sudah menyediakan tempat tinggal yang kekal abadi yaitu surga dan bagi siapapun yang sombong selama didunia karena tidak mau tunduk pada aturan yang sudah Allah tetapkan yaitu Islam, maka tempat terakhirnya yang kekal abadi adalah Neraka. Naudzubillah himin dzalik.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[TQS Ali-Imran:185]

Pemahaman tentang aqidah Islam yang berdasarkan kabar terpercaya (Al-qur’an) akan mendorong tingkah laku seorang muslim didunia agar berusaha sesuai dengan apa yang Allah perintahkan karena dia menyadari bahwa apa yang manusia perbuat dalam kehidupan didunia ini akan berbuah pahala dan dosa diakhirat nanti yang akan menghantarkan manusia pada tempat kebahagiaan hakiki (surga) ataukah penderitaan hakiki (neraka)?

Secara akal sehat, pastinya kita menyukai keindahan, menyukai kemapanan, menyukai sesuatu yang baik, termasuk surga. Pastinya setiap manusia menginginkan bisa hidup kekal abadi di surga yang penuh kenikmatan dan keindahan. Dan pertanyaan yang harus direnungkan yaitu: “Sudahkah kita melayakkan diri menjadi penghuni surga?” pengorbanan dan perjuangan seperti apakah yang sudah kita persembahkan untuk Islam? pastinya kita memang tidak bisa menyamai amal shaleh para generasi terbaik Rasul Saw, tapi setidaknya sudahkah kita mengikuti jejak perjuangan mereka meskipun tak sampai seperti sahabat Nabi Saw?

Kadar keimanan seseorang akan nampak dari kepribadiannya, kepribadian yang dimaksud disini adalah pola pikir dan pola sikap dalam menjalani kehidupannya. Ketika pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam, maka kepribadian seseorang dikatakan sebagai kepribadian Islami. Sejauh mana perjuangan dan ketaatan seorang muslim untuk mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka sejauh itulah kadar keimanannya terhadap Allah SWT.

Dalam Islam, ada 3 karakteristik tentang kepribadian Islam, yaitu:
1. Orang Beriman: adalah orang yang yakin bahwa Islam sebagai kebenaran yang hakiki dan manifestasi dari keyakinannya ini diimplementasikan dalam sikapnya yang sesuai dengan tuntunan Islam.
2. Orang Fasik/ Dzalim: adalah seorang muslim yang sudah tahu tentang aturan Islam seperti apa, tapi tidak mau tunduk pada aturan Islam.
3. Orang Kafir: adalah orang yang tidak percaya akan cahaya kebenaran Islam dan tidak mau tunduk pada aturan Islam.

Dari ketiga kategori diatas, kita termasuk kategori yang mana? Semoga saja kita semua termasuk dalam kategori manusia beriman.

Didunia ini, kita hanya merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang sementara karena bisa jadi hari ini kita dilanda duka dan bisa jadi besok paginya kita mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa. Sedangkan diakhirat hanya ada dua tempat abadi yaitu surga dan neraka. Surga adalah kenikmatan yang kekal abadi dan neraka adalah penderitaan abadi. Bisa kita bayangkan bahwa penderitaan kita ketika sakit gigi atau sakit kepala yang dahsyat. Pastinya kita tidak tahan merasakan rasa sakit fisik yang sementara bukan? Ketika kita sakit pastinya kita berusaha agar rasa sakit kita hilang dengan pergi kedokter atau dengan meminum obat penghilang rasa sakit.

Tapi jika sudah ada dalam neraka karena akibat dari ketidakpedulian manusia untuk memperjuangkan keIslamannya didunia. Dokter manakah yang mampu menghilangkan rasa sakit dari siksaan neraka?

(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? [TQS Muhammad: 15]

Rukun Iman
Kembali pada pembahasan kita tentang keimanan, dalam Islam ada yang namanya rukun iman. Keimanan/keyakinan adalah bermakna pembenaran yang bersifat pasti, sesuai dengan fakta, serta berdasarkan bukti (berdasarkan dalil baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli).

Di dalam sebuah hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” lalu Rasul saw menjawab, “Iman itu adalah percaya kepada adanya Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya kepada al-qadar (takdir) baik dan buruknya berasal dari Allah SWT”. Jibril berkata, “Engkau benar” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan an-Nasai)

Allah SWT berfirman:

Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya". (TQS. Al-Baqarah [2]:285)

Berdasarkan dalil naqli diatas, bisa kita simpulkan bahwa rukun Iman itu ada enam yaitu Iman kepada adanya Allah, Malaikat, kitab-kitab samawi, Rasul-rasul, hari akhir/kiamat dan iman kepada takdir (baik buruknya berasal dari Allah Swt). Rukun iman yang enam ini bisa kita fahami dengan menggunakan dalil aqli maupun naqli. Dalil naqli digunakan untuk memahami keimanan yang berada diluar stok of knowlegde manusia seperti iman kepada malaikat yang tidak bisa dilihat wujud asli malaikat dengan mata tapi kita meyakini bahwa malaikat itu ada berdasarkan kabar yang Allah Swt kabarkan dalam al-Qur’an.

Sungguh, bahwa keimanan yang kokoh tidak akan dapat terwujud jika hanya melalui doa dan ibadah semata yang bersifat ritual tanpa memahami ilmunya terlebih dahulu terkait hakikat keimanan dan mengimplementasikan amal ibadah dalam kehidupan. Akan tetapi semoga saja keimanan yang lahir dari proses berpikir cemerlang berlandaskan dalil shohih dan diraih melalui berbagai perjuangan tanpa kenal lelah akan menjadikan kita sebagai seorang mukmin sejati yaitu dengan menuntut ilmu agama tanpa melihat siapa yang berbicara, tapi lebih melihat pada apa yang dia bicarakan. Prinsip yang diazamkan ketika mendalami ilmu agama adalah untuk mencari kebenaran, bukan untuk mencari pembenaran atas apa yang kita inginkan. Pastinya melakukan pembinaan diri tanpa henti hingga akhir hayat adalah sebuah harga mutlak yang harus diperjuangkan agar memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (TQS. Ar-Ra’du [13]:11)

Semoga Allah mendidik kita menjadi manusia yang di Ridhai-Nya. Wallahu a’lam bishowab

--- yang masih dalam pengkajian saya hingga detik ini adalah tentang rukun iman dalam Islam, rukun iman yang saya paparkan dalam bab ini masih sangat global dan belum mengupas hakikat maupun aplikasi praktis dari rukun Iman dalam kehidupan seorang muslim. Jika ada yang mau berbagi pengalaman tentang rukun Iman ataupun memiliki referensi buku, silahkan tulis komentar...


Pengobatan Tradisional & Modern



Apa yang akan Anda lakukan, bila terjadi hal-hal seperti ini : anak demam hingga kejang, anak tersebut ke dalam kolam hingga hampir tenggelam, Anda terjatuh saat membetulkan atap dan kaki Anda patah, bayi yang diare dan muntah/pasangan Anda tiba-tiba sesak nafas?

Ada begitu banyak hal yang bisa terjadi tanpa kita duga dalam hidup sehari-hari. Mungkin saja Anda telah mempersiapkan obat dan peralatan sebagai tindakan preventif dirumah. Tetapi karena kejadiannya begitu mendadak, Anda menjadi panik dan tidak bisa memikirkan tindakan yang tepat pada saat itu juga, padahal dengan penanganan yang tepat dan cepat, penderita bisa selamat dan sembuh kembali.

PENGOBATAN TRADISIONAL & KEPERCAYAAN UMUM DI INDONESIA
Pengobatan tradisional dan modern adalah saling melengkapi, kedua cara pengobatan itu bisa manjur dan cocok untuk jenis penyakit yang berbeda. Seharusnya para petugas kesehatan dan kader sehat sejauh mungkin menekankan kerja sama antara pengobatan tradisional dan modern, bukan persaingannya.

Khasiat pengobatan tradisional
Untuk mencegah kesalahpahaman yang bisa membahayakan jiwa penderita yang mungkin dapat ditolong dengan obat-obatan kimia, petugas kesehatan harus mempelajari sebanyak mungkin teori tradisional tentang penyakit yang dipercayai didaerah tempat dia bekerja. Petugas sebaiknya tidak mencoba meyakinkan penderita sakit bahwa teori mereka tentang penyakit salah dan pendapatnya sendiri benar. Ini hanya akan menyebabkan perasaan tidak enak dan mungkin mengecilkan hati mereka untuk meminta pelayanan seorang petugas kesehatan. Sebaiknya seorang petugas kesehatan ialah menerangkan jenis penyakit dan pengobatannya dengan cara dan bahasa yang dimengerti oleh si penderita.

Keamananan obat-obatan tradisional
Pengobatan tradisional lebih aman daripada obat-obatan kimia karena obat tradisional tidak begitu keras. Pakailah obat-obatan yang keras (misalnya obat yang dibeli di apotik) hanya untuk penyakit-penyakit yang parah saja. Penyakit yang ringan tidak memerlukan obat yang keras. Cara pengobatan yang lebih keras juga mengandung bahaya yang lebih besar, jangan sampai suatu cara pengobatan/ obat lebih berbahaya dari pada sakitnya. Umumnya, pengobatan yang tepat dan paling murah adalah yang paling baik. Sering terjadi bahwa obat tradisional yang manjur dipakai juga oleh ilmu kedokteran modern. Seperti Kina, obat anti malaria adalah obat tradisional, obat ini berasal dari kulit kayu pohon yang aslinya berasal dari Amerika Selatan. Orang-orang Barat mempelajari cara penggunaanya dari penduduk asli (orang Indian). Orang-orang ini memakai obat tersebut selama berabad-abad untuk mengobati malaria.

Keterbatasan pengobatan tradisional
Banyak penyakit yang parah tidak dapat disembuhkan dengan obat tradisional, untuk penyakit yang berbahaya seperti TBC, tetanus, radang paru-paru, tifus, radang usus buntu, muntaber, radang selaput otak (meningitis), demam berdarah, penyakit anjing gila, malaria dll jangan buang waktu dengan mencoba mengobatinya dengan pengobatan tradisonal, sebaiknya langsung dibawa ke dokter karena penyakit-penyakit tersebut, waktu sangatlah penting, hingga waktu bisa menentukan hidup atau matinya pasien. Gunakanlah obat-obatan tradisional bila Anda yakin itu aman dan tau cara menggunakannya. Obat tradisional yang terbuat dari daging/ binatang yang busuk ataupun kotoran manusia/binatang, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi/tetanus.

Pengertian dan kehati-hatian
Sebelum memberikan obat kepada pasien, pastikan 3 hal : jenis obat manakah yang seharusnya diberikan? Untuk penyakit apakah obat itu? Berapa lamakah penderita harus menelan obat itu? Tujuan Petugas kesehatan bukan sekedar memberikan obat-obatan tapi juga meningkatkan pengertian dan kehati-hatian pasien dalam penggunaan obat tersebut.

Keadaan sosial budaya ilmu pengetahuan
Penggunaan susu  bubuk adalah contoh klasik dari kesalahan klasik untuk diingat, susu bubuk dikembangkan di negara Barat untuk Ibu-ibu yang tidak menghasilkan air susu yang cukup banyak untuk bayi mereka. Susu bubuk menjadi sangat populer dan selama kira-kira 20 tahun banyak Ibu-ibu di Barat yang memberi makan bayi mereka dengan susu dalam botol bukan menyusui sendiri. Sekarang praktek ini tidak dilakukan oleh para Ibu di Barat karena penelitian menunjukan bahwa menyusui sendiri lebih baik bagi para bayi. Air susu Ibu melindungi bayi dari mencret, infeksi dan alergi. Susu bubuk menyebar ke negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. 

Ibu-ibu senang memberikannya kepada para bayi karena mereka mempercayai iklan-iklan susu bubuk. Celakanya tanpa mengerti bagaimana cara menggunakan susu bubuk dengan benar, mereka tidak selalu melarutkan susu bubuk dengan air matang, mereka menggunakan botol yang tidak disterilkan (dibebas hamakan). Ini berarti mereka memberi makan kepada bayi mereka dengan kuman penyakit yang terdapat dalam botol susu. Kuman penyakit ini sering menyebabkan penyakit mencret, yang bahaya sekali bagi anak. Terkadang mereka tidak punya cukup uang untuk memakai susu bubuk sesuai dengan yang tertera dalam petunjuk pemakaiannya, maka mereka memberi lebih banyak air. Hal ini berarti bahwa para bayi mereka kurang makan. Para bayi kurang makan memiliki pertahanan tubuh yang rendah terhadap sakit mencret, maka banyak bayi di seluruh dunia yang meninggal karena mencret.

Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban mengenai beberapa pertanyaan umum
1.      Benarkah bahwa menggunakan garam beryodium bisa mencegah penyakit gondok?
Ya, garam beryodium mengandung yodium, bahan kimia yang dalam jumlah kecil sangat diperlukan bagi kesehatan manusia. penyakit gondok yaitu pembengkakan pada kelenjar gondok dileher biasanya gejala kurang yodium dalam makanan sehari-hari

2.      Benarkah suntikan bisa membawa pengaruh sampingan yang berbahaya?
Ya, terkadang benar, bahaya terbesar bahwa jarum suntik itu mungkin tidak sepenuhnya steril, jika jarum tidak steril bisa menyebabkan infeksi dan sakit kuning (radang hati/hepatitis). Jangan meminta suntikan yang tidak perlu

3.      Benarkah bahwa obat yang paling keras / pengobatan yang paling hebat adalah yang paling baik?
Tidak, ini tidak benar, obat yang keras dan pengobatan yang hebat sering berbahaya, pengobatan yang tepat dan paling aman adalah yang paling baik. Gunakan obat yang keras untuk penyakit yang parah. Belajarlah mempertimbangkan antara bahaya obat dengan bahay penyakit itu sendiri.

4.      Benarkah bahwa obat paling mahal adalah yang paling baik?
Tidak, ini tidak benar. Umumnya obat yang tepat dan murahlah yang paling baik, gunakan obat yang modern untuk penyakit parah yaitu pada waktu yang diperlukan

5.      Benarkah bahwa jika orang menderita demam sangat tinggi, badannya harus didinginkan?
Ya, jika demamnya mencapai 40 derajat celcius pasien harus dikipasi dan ditutup dengan kain yang dibasahi air dingin

6.      Benarkah bahwa selalu lebih baik mencoba obat tradisional terlebih dahulu sebelum pergi ke dokter?
Tidak, untuk penyakit yang parah sekali yaitu bila nyawa penderita mungkin dalam bahaya segere ke dokter
7.      Apakah merebus air minum sampai mendidih selama 20 menit itu benar-benar perlu?

Ya, untuk mematikan kuman-kuman penyakit yang menyebabkan beberapa penyakit yang sangat parah, diperlukan perebusan samapi mendidih selama 20 menit. Kuman penyakit yang bisa dimatikan yaitu kuman yang menyebabkan sakit kuning

Makanan serat lebih baik dari pada makanan yang jarang mengandung serat yang berakibat menderita wasir, sembelit, kanker usus.

PENYAKIT-PENYAKIT YANG SERING MEMBINGUNGKAN
Sebab-sebab penyakit
Biasanya penyakit disebabkan oleh berbagai sebab, untuk mencegah dan mengobati penyakit agar berhasil, Anda harus memiliki pengetahuan yang luas, mengenai penyakit yang umum ditemukan dan berbagai penyebabnya.

Macam penyakit dan penyebabnya
Untuk memudahkan pencegahan dan pengobatan suatu penyakit, maka diklasifikasikan menjadi 2 : penyakit infeksi dan bukan infeksi.

Penyakit infeksi : penyakit yang disebabkan masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang sehat harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.
Penyakit bukan infeksi : tidak menular, sebabnya bukan karena bibit penyakit. Antibiotika tidak ampuh untuk penyakit bukan infeksi

Contoh penyakit bukan infeksi
Gangguan yang ditimbulkan oleh suatu kerusakan / kesalahan dalam tubuh :
Gangguan yang ditimbulkan oleh sesuatu dari luar tubuh yang membahayakan / menganggu:
Gangguan yang disebabkan oleh kurangnya sesuatu zat yang diperlukan tubuh :
Rematik
Alergi
Kurang gizi
Serangan jantung
Asma
Kurang vit B2 (pellagra)
Penyakit ayan (epilepsi)
Racun
Kurang darah (anemia)
Penyakit pembuluh darah otak (pendarahan otak/stroke)
Gigitan ular
Gondok
Kekeruhan lensa
Batuk karena rokok
Pengerasan hati – cirrhosis hati
kanker
Borok lambung


alkoholis

Gangguan yang terjadi sejak lahir
Gangguan yang dimulai didalam pikiran (penyakit mental)
Bibir sumbing
Ketakutan akan sesuatu yang dianggapnya berbahaya padahal tidak (paranoid)
Mata juling
Kecemasan (anxietas)
Cacat lainnya
Kepercayaan akan kutukan (ilmu sihir)
Epilepsi (ada beberapa jenis)
Ketakutan yang tidak terkendalikan
Anak-anak yang terbelakang

Cacat lahir






Penyakit-penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri dan jasad hidup (organisme) lain yang membahayakan tubuh, kuman ini menyebar dengan berbagai cara.

Contoh penyakit infeksi
Jasad hidup (organisma) penyebab penyakit
Nama penyakit
Cara penularan / cara memasuki tubuh
Pengobatan yang utama
Bakteri (jasad renik/ kuman)
TBC (tuberkulosia)
Melalui udara (batuk)

Tetanus
Luka yang kotor

Beberapa penyakit mencret
Lalat, air dan jari tangan yang kotor

Radang paru-paru/ pneumonia (ada beberapa jenis)
Lewat udara (batuk)

Gonorrhea & sifilis
Hubungan kelamin

Luka yang kena infeksi
Kena barang yang kotor

Sakit telinga
Dengan selesma (masuk angin, pilek)

Borok yang bernanah
Melalui sentuhan

Virus (kuman yang lebih kecil dari pada bakteri)
Selesma, influenza, campak, gondok, cacar air, polio (kelumpuhan kanak-kanak), mencret karena virus
Dari seseorang yang sakit, lewat udara melalui batuk, lalat dll
Tidak ada obat yang dapat melawan virus secara berhasil
Penyakit rabies
Gigitan binatang
Antibiotika tidak ampuh
Kutil (verrucae)
sentuhan

jamur
Kurap (ringworn), kutu air (athlete’s foot) gatal di lipat paha (jock itch)
Melalui sentuhan/ dari pakaian
Belerang dan salep yang mengandung larutan cuka, asam undecylenat
Parasit internal (hewan berbahaya yang hidup didalam tubuh)
Didalam usus : cacing amuba (disentri)
Dari kotoran ke mulut, kurangnya kebersihan
Bermacam-macam obat khusus
Di dalam darah : malaria
Gigitan nyamuk
choroquine
Parasit eksternal (hewan berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh)
Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk kudis (skabies)
Penularan dari orang-orang yang terinfeksi / dari pakaiannya
Insektisida, lindane

Antibiotika tidak berguna untuk penyakit yang disebabkan oleh virus seperti selesma(masuk angin), influenza, gondok, cacar air, dll. Jangan mengobati infeksi kejangkitan virus dengan antibiotika karena tidak akan menolong bahkan mungkin berbahaya. Hindari kesalahpahaman, perhatikan tanda dan riwayat perjalanan pernyakit pada penderita, jangan berpegang pada nama yang disebutkan oleh penderita.

CARA-CARA MERAWAT ORANG SAKIT
Penyakit membuat tubuh menjadi lemah. Agar dapat segera pulih kembali, diperlukan perawatan khusus. Perawatan merupakan bagian terpenting dalam pengobatan. Seringkali obat tidak diperlukan tapi perawatan yang baik selalu hal terpenting.

Perawatan orang sakit
1.      Kenyamanan bagi pasien
2.      Cairan
3.      Kebersihan perorangan
4.      Makanan yang baik

Perawatan khusus untuk orang sakit berat
1.      Cairan
2.      Makanan
3.      Kebersihan dan posisi tidur
4.      Mengamati perubahan yang terjadi pada pasien

Tanda-tanda penyakit yang berbahaya
Sebelum dokter tiba, ikutilah petunjuk dibawah ini :
1.      Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak dari suatu bagian tubuh : cara mengatasi perdarahan akibat luka : letakkan bagian yang terluka lebih tinggi dari badan, gunakan sepotong kain bersih untuk menekan langsung pada luka, jika tidak ada kain, tekanlah dengan tangan anda. Lakukan terus sampai darah berhenti. Mungkin memerlukan waktu 15 menit terkadang 1jam/lebih. Jika dengan cara penekanan perdarahan belum juga berhenti, lakukanlah : tetap menekan luka, jagalah agar bagian yang terluka berada setinggi mungkin, jika lukanya terjadi pada tungkai/lengan, ikatlah tungkai/lengan sedekat mungkin dengan lukanya – antara luka dan badan, ikatan dikencangkan agar dapat mengatasi perdarahan, untuk mengikatnya gunakan kain yang dilipat-liipat/ ikat pinggang yang lebar, jangan memakai kawat, tali/tambang yang tipis. PERHATIAN: anggota  gerak diikat hanya bila perdarahannya hebat dan tidak dapat dikendalikan dengan penekanan langsung pada luka, longgarkan sebentar ikatannya tiap setengah jam untuk mengetahui apakah ikatan ini masih diperlukan dan untuk membiarkan darah mengalir, ikatan yang dibiarkan terlalu lama sangat berbahaya karena dapat merusak lengan / tungkai sehingga lengan/tungkai tersebut terpaksa harus dipotong, jika perdarahan / lukanya parah, letakkan kedua kaki lebih tinggi dari pada kepalanya (hal ini untuk mencegah shock)
2.      Penderita tidak dapat disadarkan (koma): penyebab hilangnya kesaradan (pingsan) : mabuk, pukulan pada kepala shock, jatuh pingsan akibat lemah, takut dll, stroke (cva= penyakit pembuluh darah otak). Bila seseorang tidak sadarkan diri dan Anda tidak mengetahui penyebabnya, lakukan segera pemeriksaan ini : (1) apakah pernapasannya baik? Jika tidak, dongakkan kepalanya kebelakang dan tarik rahang dan lidahnya keluar, jika ada sesuatu yang menyumbat di dalam tenggorokannya, keluarkanlah, jika penderita tidak bernafas, segera lakukan pernafasan buatan, (2) apakah orang itu kehilangan banyak darah? Jika ya, hentikan pendarahannya, (3) apakah orang itu berada dalam keadaan shock? (kulit pucat, lembab, nadi cepat, dan lemah?) jika ya, baringkan dia dengan kaki lebih tinggi dari pada kepala, dan longgarkan bajunya, (4) mungkinkah keadaan ini disebabkan oleh pingsan karena kepanasan (heat stroke)

PENYEMBUHAN TANPA OBAT
Beberapa penyakit tidak memerlukan obat-obatan karena tubuh kita memiliki pertahanan sendiri/ cara untuk bertahan dan melawan penyakit. Biasanya, pertahanan alamiah ini jauh lebih penting bagi kesehatan dari pada obat-obatan.

Beberapa penyakit akan sembuh sendiri –termasuk selesma & influenza- oleh pertahanan tubuh mereka sendiri, tanpa memerlukan obat-obatan.

Untuk membantu tubuh dalam memerangi/ mengatasi suatu penyakit, seringkali yang diperlukan : menjaga kebersihan diri, banyak istirahat, makan dengan baik. Banyak penyakit dapat dicegah/ disembuhkan tanpa obat-obatan, jikalau manusia mau mempelajari bagaimana cara menggunakan air dengan benar, hal ini sudah lebih manjur/ampuh untuk mencegah dan mengatasi penyakit dari pada semua obat-obatan yang sekarang mereka pakai dan disalah gunakan. Hidung tersumbat (menghirup air garam), gunakan obat hanya jika benar-benar diperlukan

PENGGUNAAN OBAT-OBATAN YANG BENAR & SALAH
Setiap obat selalu memiliki bahaya, ada seorang bayi meninggal setelah Ibunya memberinya obat berbahaya yaitu chloramhenicol untuk menyembuhkan demam, jangan sekali-kali memakai obat-obatan yang berbahaya untuk menyembuhkan penyakit yang ringan

petunjuk menggunakan obat :
1.      gunakan obat hanya jika diperlukan
2.      pelajari cara penggunaan yang benar dan perhatikan peringatan untuk setiap obat yang Anda pakai
3.      pakailah takaran yang benar
4.      jika obat tersebut tidak dapat menyembuhkan/menimbulkan gangguan lainnya, hentikan penggunaannya
5.      jika ragu-ragu mintalah nasehat petugas kesehatan

catatan : kadang-kadang terdapat sebagian petugas kesehatan, para medis dan dokter memberikan obat-obatan tidak sangat diperlukan, seringkali karena mereka mengira penderita mengharapkan obat suntik dan tidak akan puas sebelum mendapatkannya. Beritahukan dokter Anda dan petugas kesehatan, bahwa Anda hanya menginginkan obat suntik/ tablet jika obat-obatan tersebut memang benar-benar diperlukan. Perbuatan ini akan lebih aman bagi kesehatan Anda dan lebih hemat.

Kesalahan menggunakan obat yang sangat membahayakan.
Berikut ini adalah daftar kesalahan-kesalahan yang berbahaya dan yang sering dilakukan orang dalam penggunaan obat-obatan modern. Penggunaan yang tidak tepat dari obat-obatan berikut ini menyebabkan banyak kematian.
1.      Chloramphenicol (cholomycetin) : obat ini sering dipakai untuk penyakit mencret biasa, sangat berbahaya menggunakan obat ini untuk penyakit-penyakit ringan lainnya, karena terlalu terlalu berbahaya. Gunakanlah obat ini untuk penyakit yang sangat parah seperti tifus perut, jangan memberikan obat ini kepada bayi yang baru dilahirkan
2.      Oxytocin (pitoxin) : pemberian obat ini hanya untuk menghentikan perdarahan setelah anak dilahirkan. Jangan menggunakan obat selama masa persalinan apalagi untuk mempercepat persalinan/memberi kekuatan bagi Ibu
3.      Penyuntikan obat, mitos bahwa suntikan lebih manjur dari pada obat minum adalah tidak benar, seringkali obat-obatan yang diminum bekerja sama baiknya/bahkan lebih baik dari pada obat suntik. Juga, sebagian besar obat lebih berbahaya jika disuntikan dari pada jika diminum. Penggunaan obat suntik harus sangat dibatasi dan hanya boleh dilakukan petugas medis dibawah pengawasan dokter.
4.      Penicillin : hanya berguna untuk jenis-jenis infeksi tertentu, penggunaannya untuk keadaan terkilir, memar/ untuk semua rasa sakit/panas = kesalahan yang besar. Penicillin berbahaya untuk sebagian orang
5.      Suntikan penicillin (terdapat bermacam-macam nama dagang) : obat-obatan ini sering digunakan terlalu berlebihan dan seringkali untuk hal-hal yang salah. Obat-obatan ini tidak boleh untuk menyembuhkan salesma (masuk angin) karena 3 alasan : (1)campuran obat ini tidak berguna untuk salesma dan flu, (2)campuran obat ini dapat menyebabkan gangguan yang parah, kadang-kadang menimbulkan tuli/kematian, (3)penggunaannya yang berlebihan akan mempersulit pengobatan TBC/tuberkulosis/penyakit parah lainnya
6.      Vitamin B12 dan sari/ekstrak hati : obat ini tidak akan menyembuhkan kekurangan darah (anemia)/’kelemahan’ kecuali dalam hal-hal tertentu yang jarang dijumpai
7.      Vitamin-vitamin lainnya : jangan menyuntikkan vitamin, suntikan selalu lebih berbahaya, lebih mahal dan biasanya lebih tidak lebih manjur dari pada pil. Sungguh disayangkan bahwa banyak orang membuang-buang uangnya untuk memberli sirup, tonikum dan dll yang mengandung vitamin, banyak obat tersebut kurang mengandung vitamin yang terpenting. Makanan pelindung dan pembentuk jaringan tubuh seperti telur, daging, buah-buahan, sayuran dan semua jenis kacang-kacangan kaya akan vitamin dan unsur gizi lainnya. Pemberian makanan yang baik kepada seseorang yang kurus dan lemah biasanya akan memberikan faedah yang jauh lebih besar dari pada memberikan tambahan tablet/suntikan vitamin dan mineral kepadanya. Seseorang yang makan dengan baik tidak membutuhkan tambahan vitamin.
8.      Kalsium : menyuntikkan kalsium kedalam pembuluh darah balik (vena) adalah perbuatan yang sangat berbahaya. Suntikan ini dapat menimbulkan kematian dengan cepat jika tidak dilakukan secara perlahan-lahan sekali. Penyuntikan kalsium kedalam otot-otot pantat kadang-kadang menyebabkan infeksi/kantong nanah (abses) yang sangat parah
9.      ‘makanan’ melalui pembuluh darah balik (larutan infus) : larutan infus tidak lebih dari pada air yang murni dengan sejumlah gula/garam didalamnya, larutan ini memberikan energi yang lebih sedikit dibandingkan energi yang terdapat pada sepotong gula-gula besar dan larutan ini akan mengencerkan darah bukan memperkayanya. Jika seseorang tidak terlatih dengan baik untuk memasukkan cairan infus kedalam pembuluh darah balik, maka akan ada kemungkinan bahaya infeksi melalui darah. Keadaan ini dapat menimbulkan kematian penderita

kapan obat tidak boleh diminum?
Ada beberapa keadaan dimana tanpa diragukan lagi, sebaiknya tidak meminum obat tertentu :
1.      wanita hamil/wanita yang menyusui harus menghindarkan semua obat yang tidak mutlak diperlukan
2.      pada bayi yang baru lahir jangan memberikan obat terlalu banyak
3.      seseorang yang pernah menderita salah satu jenis reaksi alergi = bilur-bilur (biduren), gatal dll
4.      orang-orang yang menderita borok lambung/sakit ulu hati (heartbum) harus menghindarkan obat-obatan yang mengandung aspirin
5.      beberapa obat tertentu dapat membahayakan jika Anda menderita suatu penyakit tertentu, misalnya, orang-orang yang menderita radang hati tidak boleh diobati dengan antibiotika/obat-obatan keras lainnya karena hati mereka mengalami kerusakan obat-obatan tersebut akan menambah kerusakannya
6.      jangan sekali-kali memberikan sulfa kepada orang yang menderita dehidrasi

ANTIBIOTIKA & CARA MENGGUNAKANNYA
Bermacam-macam antibiotika bekerja dengan cara yang berlainan terhadap suatu infeksi khusus. Semua antibiotika memiliki bahaya dalam penggunaannya tetapi sebagian lebih berbahaya dari pada yang lain, oleh karena itu kita harus sangat berhati-hati dalam memilih dan menggunakan antibiotik.

pedoman penggunaan antibiotik bagi para medis :
1.      jika Anda bukan dokter dan tidak mengetahui dengan pasti bagaimana cara menggunakan antibiotika dan infeksi apakah yang dapat disembuhkannya jangan menggunakan antibiotika tersebut
2.      gunakan hanya antibiotika yang dianjurkan untuk infeksi yang ingin Anda atasi
3.      anda perlu mengetahui kemungkinan bahaya/ akibat antibiotika dan memperhatikan semua peringatan yang disebutkan
4.      gunakan antibiotika hanya dengan takaran yang dianjurkan, takaran tergantung kepada penyakitnya, usia/berat badan orang sakit
5.      jika antibiotika menyebabkan ruam pada kulit, gatal-gatal, sukar bernafas/reaksi-reaksi lain yang parah maka penderita harus menghentikan penggunaan antibiotika tersebut dan jangan menggunakannya lagi
6.      gunakan antibiotika hanya kalau benar-benar diperlukan apabila antibiotika digunakan terlalu sering, maka obat ini akan berkurang mujarabnya dibanding semula
7.      perlu diingatkan, UU melarang penggunaan bebas obat antibiotika tanpa resep dokter

Yang harus dilakukan bila antibiotika tidak menolong :
biasanya untuk infeksi pada umumnya, antibiotika mulai memperlihatkan khasiatnya dalam waktu satu/2 hari. Jika antibiotika yang Anda gunakan tidak memperlihatkan kesembuhan, mungkin :
1.      penyakitnya bukan seperti yang Anda pikirkan, mungkin Anda menggunakan obat yang salah. Cobalah untuk mengetahui lebih pasti penyakit penyakit apakah yang diderita dan gunakan obat yang tepat
2.      takaran antibiotikanya tidak benar, periksalah kembali petunjuknya
3.      bakterinya telah kebal terhadap antibiotika yang Anda gunakan (bakteri tersebut tidak lagi dibunuh oleh antibiotika ini), cobalah antibiotika lain yang dianjurkan untuk penyakit itu.
4.      Mungkin pengetahuan Anda kurang dalam cara menyembuhkan penyakit tersebut, mintalah pertolongan dokter jika penderita menjadi parah/semakin memburuk

Pengunaan semua obat harus dibatasi, kebenaran ini berlaku terutama untuk antiobiotika, karena;
1.      Reaksi dan efek peracunan : antibiotika tidak hanya membunuh bakteri, tetapi juga berbahaya bagi tubuh, baik karena efek peracunannya maupun karena kemungkinan reaksi alergi yang ditimbulkannya. Banyak orang meninggal dunia setiap tahunnya karena mereka menggunakan antibiotika yang tidak diperlukan
2.      Mengganggu keseimbangan alami : tidak semua bakteri didalam tubuh membahayakan, sebagian diantaranya diperlukan oleh tubuh agar dapat berfungsi secara wajar. Antibiotika sering mematikan bakteri yang berguna bagi tubuh bersama-sama dengan bakteri yang berbahaya. Bayi yang mendapat antibiotika kerapkali mengalami infeksi jamur pada mulutnya (thrush) dan kulitnya (moniliasis) keadaan ini disebabkan bakteri yang membantu mengendalikan pertumbuhan jamur terbunuh oleh antibiotika. Dengan alasan yang sama, orang-orang yang selama beberapa hari minum ampicillin/ antibiotika berspektrum luas dimana dapat melawan bermacam-macam bakteri lainnya sekaligus dapat mengakibatkan mencret. Antibiotika tersebut membunuh beberapa jenis bakteri yang diperlukan untuk pencernaan dan mengganggu keseimbangan alami bakteri didalam usus
3.      Kekebalan terhadap pengobatan : dalam jangka panjang, alasan yang paling penting mengapa penggunaan antibiotika harus dibatasi karena khasiatnya akan berkurang jika antibiotika digunakan terlalu sering. Jika bakteri diserang berkali-kali dengan antibiotika yang sama, maka bakteri tersebut menjadi lebih kuat dan tidak lagi dapat terbunuh oleh antibiotika ini. Bakteri itu menjadi kebal terhadap antibiotika tersebut. Berdasarkan alasan ini, penyakit tertentu yang berbahaya seperti tifus perut menjadi lebih sukar diobati dari pada beberapa tahun yang lampau. Dibeberapa tempat, tifus perut menjadi kebal terhadap chloramphenicol yaitu obat yang biasanya paling manjur untuk mengatasi infeksi tersebut. Chloramphenicol telah digunakan secara sangat berlebihan untuk mengobati infeksi yang ringan yaitu infeksi yang sama sekali tidak memerlukan perngobatan dengan antibiotika. Jangan menggunakan antibiotika untuk infeksi yang dapat diatasi oleh tubuh sendiri. Simpanlah antibiotika untuk saat-saat yang diperlukan

Kapan suntikan boleh digunakan dan tidak?
·         Tindakan menyuntikkan obat lebih berbahaya dari pada memberikannya melalui mulut
·         Suntikan hanya boleh diberikan jika benar-benar diperlukan, suntikan hanya boleh diberikan oleh petugas medis/orang-orang yang terlatih dalam pelaksanaannya dan dibawah pengawasan dokter
·         Keadaan dimana obat harus disuntikkan :
1.      Jika obat yang dianjurkan tidak tersedia dalam bentuk yang dapat diberikan melalui mulut
2.      Jika penderita sering mengalami muntah, tidak dapat menelan/berada dalam keadaan tidak sadar
3.      Pada keadaan darurat tertentu dan pada kasus-kasus yang istimewa

BAHAYA PENYUNTIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA :
Bahaya penyuntikan obat :
1.      Infeksi yang disebabkan oleh kuman yang masuk bersama dengan jarum suntuk
2.      Reaksi alergi/keracunan yang disebabkan oleh obatnya
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelumpuhan karena polio, anak yang sedang demam/mengalami tanda-tanda flu tidak diberi suntikan vaksinasi (imunisasi)/suntikan obat lain karena akan menyebabkan iritasi karena suntikan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dari polio. Menurut beberapa ahli, setiap tahun terjadi ribuan kelumpuhan yang disebabkan oleh suntikan, sebagian besar dari suntikan ini sebenarnya tidak diperlukan

KEADAAN DARURAT YANG DISEBABKAN OLEH UDARA PANAS :
1.      Kram karena panas : dalam udara yang panas, orang yang bekerja keras dan banyak berkeringat kadang-kadang dapat menderita kram (kejang) dengan sakit pada kedua tungkai, lengan/perut. Kram terjadi karena tubuh kekurangan garam. Pengobatan : masukan satu sendok teh garam ke dalam 1 liter air matang & minumkanlah
2.      Kelelahan karena panas : orang yang bekerja dan mengeluarkan banyak keringat dalam udara yang panas dapat menjadi sangat pucat, lemah dan mungkin merasa akan pingsan, kulitnya dingin dan lembab, nadi cepat dan lemah. Pengobatannya : baringkan orang tersebut ditempat yang sejuk, angkat kedua kakinya dan urutlah tangkainya. Beri minum air yang dicampur garam (1 sendok teh garam dalam 1 liter air). Jangan berikan apa-apa lewat mulut selama penderita tidak sadar.

APA YANG HARUS DIMAKAN AGAR TETAP SEHAT
gizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat. Dengan gizi yang baik, manusia menjadi sehat dan cerdas, manusia yang sehat dan cerdas dapat memiliki daya kerja yang baik, daya kerja baik meningkatkan taraf hidup masyarakat dan ini merupakan tanda rakyat sejahtera. Keadaan gizi disetiap orang didalam masyarakat kita mencerminkan kesejahteraan.

MAKANAN YANG DIPERLUKAN TUBUH AGAR TETAP SEHAT :
Agar tubuh tetap sehat dan kuat, kita memerlukan keseimbangan berbagai makanan bergizi setiap harinya. Setiap kali makan, kita harus makan satu jenis makanan dari masing-masing kelompok makanan :
1.      kelompok protein/ zat putih telur (makanan pembentuk jaringan tubuh) : protein dibutuhkan untuk pertumbuhan yang sempurna, untuk pembentukan jaringan otot, otak dan bagian tubuh lainnya. Untuk tumbuh dan menjadi kuat, setiap orang harus makan cukup protein setiap hari. Makanan yang kaya akan protein : telur, ayam, daging, susu, keju, kacang kedelai, makanan yang berasal dari laut. Makanan yang cukup mengandung protein : kacang polong, buncis, kacang tanah, sayuran berwarna hijau tua, biji-bijian seperti gandum, padi-padian dan kacang-kacang lain
2.      kelompok gula dan tepung (makanan pemberi tenaga) : tepung dan gula merupakan makanan yang memberi tenaga, makanan ini dapat disamakan dengan kayu untuk pembakaran. Semakin keras seseorang bekerja, semakin banyak ia membutuhkan tepung dan gula. Tapi jika kita hanya makan kelompok makanan ini saja tanpa protein, akan membuat tubuh kita lemah. Tepung : jagung, biji-bijian (gandum,beras,padi-padian lain), mie, makaroni dll, kentang, ubi rambat, ketela pohon, talas. Gula : gula, madu, tebu, buah-buahan yang manis, pisang masak yang manis, susu
3.      kelompok lemak dan minyak (makanan cadangan tenaga) : lemak merupakan bentuk cadangan tenaga yang disimpan. Tubuh kita akan mengubah lemak menjadi gula jika diperlukan tenaga lebih banyak. Makanan yang kaya akan lemak : minyak goreng nabati, minyak selada, lemak sapi, mentega, margarin. Makanan yang cukup mengandung lemak : kacang tanah, wijen, kedelai, kelapa, susu, kacang-kacangan, alpokat
4.      kelompok vitamin dan mineral (makanan pelindung) : vitamin merupakan makanan pelindung, vitamin membantu tubuh agar dapat bekerja dengan sempurna. Kita akan sakit jika kekurangan vitamin. Mineral berguna untuk membantu gigi geligi, tulang belulang dan darah. Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral : daging dan hati (vit A dan B), ayam (Vit A dan B), telur (vit A dan B), ikan (minyak ikan banyak mengandung vit A), keju (vit A dan D), sayuran (terutama yang berwarna hijau gelap dan kuning kemerah-merahan (vit C dan zat besi), buah-buahan (vit C), semua jenis biji-bijian (vit B), ganggang laut (mengandung yodium)

Referensi
1.      Diagnosis and Management Neonatal Pneumonia, Frank Shann, ARI News, issiu 11, August 1988
2.      Indonesian Medical Traditions: Bringing Together the Old and the New, Mitchell dll,  Monas University, 1982
3.      Asian Medical Systems: A Comparative Study, Charles Leslie. Berkeley: University of California Press, 1976
4.      Dll :D